TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bursa Calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada Serentak 2024 mulai memanas.
Dua nama mulai meramaikan Pilkada Jawa Barat 2024. Dua nama tersebut yakni Mohammad Idris dan Bima Arya.
Keduanya memiliki kesamaan yakni memimpin dua kota penyangga Jakarta.
Mohammad Idris tercatat sebagai Wali Kota Depok. Sedangkan, Bima Arya baru saja mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota Bogor selama 10 tahun.
Nama Idris Muncul
Nama Mohammad Idris dimunculkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jabar, Haru Suwandharu.
Haru mengungkapkan Idris menjadi kader yang dipertimbangkan DPW PKS Jabar untuk maju sebagai Cawagub pada Pilkada 2024 nanti.
“Iya (Idris) salah satu yang kita pertimbangkan,” kata Haru di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024) malam.
Haru menjelaskan, DPW PKS Jabar saat ini sedang melakukan penyaringan nama-nama Cawagub Jabar yang akan diusung. Dari nama-nama yang terpilih, DPW PKS Jabar akan melaporkannya kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
“Ya intinya kita sedang penyaringan sekarang, sudah ada nama-nama,” ujarnya.
“Hari Senin (29/4/2024), insyaallah kita akan bertemu dengan DPP kita laporkan, nanti kita tunggu keputusan Ustaz Syaikhu seperti apa,” katanya.
Sementara itu, Mohammad Idris menanggapi namanya masuk sebagai Calon Gubernur Jawa Barat.
“Saya dengar dari media,” kata Idris, dikutip pada Senin (29/4/2024).
“Saya tunggu nanti, siapa yang melamar saya, harus bayar saya,” sambungnya sambil bercanda, disambut tawa hadirin.
Bima Arya Dapat Dukungan
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya mendapatkan dukungan dari sejumlah komunitas lari untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2024, Minggu (28/4/2024).
Yel-yel Bima Arya Jabar 1 pun dilantangkan oleh komunitas lari yang diketahui berasal dari Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Palabuhanratu, sampai Kota Bandung.
“Itu yel-yel sebuah dukungan untuk Kang Bima untuk maju ke Jabar 1. Harapannya khusus untuk kami para pelari nanti Kang Bima bisa mendukung dengan program-program, atlet, fasilitas dan sebagainya,” kata salah satu perwakilan komunitas lari, Deny.
Meski sudah mulai muncul dukungan dari Komunitas Lari untuk maju sebagai Gubernur Jawa Barat, Bima Arya masih belum memastikan kesiapannya.
Namun, diakui Bima Arya, Ketum PAN sudah memerintahkan dirinya untuk maju sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Ketum sudah menyampaikan secara terbuka dan buat saya itu semacam tantangan dari ketum. Jadi ketum memerintahkan tetapi juga masih ada nama lain, bagi saya itu suatu signal atau tanda-tanda bahwa ketum ingin menguji kadernya,” kata Bima Arya.
Saat ini, sambung Bima Arya, dukungan kepada dirinya maju sebagai Gubernur terus mengalir semenjak ia pensiun menjadi Wali Kota Bogor.
“Ketika bergulir di media pernyataan ketum itu, saya menerima cukup banyak melalui media sosial, whatsapp, yang nadanya mendukung salah satunya teman-teman runners. Buat saya ini menambah semangat,” jelasnya.
Beberapa hari kedepan, Bima Arya masih menunggu dukungan terkait pencalonan dirinya maju sebagai Gubernur Jawa Barat.
Namun saat banjir dukungan ini, dia manfaatkan sebagai ancang-ancang dengan mengumpulkan aspirasi.
“Bagi saya sekarang ini fase belanja masalah dan menyerap harapan. Sajauh mana kita bisa mengukur dan memperjuangkan kepentingan mereka dan apa saja yang akan kita perjuangkan,” tambahnya.
Bima Arya tak mungkin maju sebagai Gubernur Jawa Barat jika tidak tahu permasalahan masyarakat Jawa Barat.
“Kan tidak mungkin kita menyatakan siap maju tanpa saya tahu persoalannya apa, petanya apa, keinginannya apa, ketika teman-teman datang ini tidak sekadar menambah semangat tetapi saya juga tahu apa saja persoalan di setiap daerah,” katanya. (TribunDepok/TribunnewsBogor)
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News