Polresta Manado Bunuh Diri Tembak Kepala

Puslabfor Pastikan Tembakan di Pelipis Brigadir RAT Berasal dari Dalam Mobil Alphard

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Metro Jakarta Selatan membeberkan rekaman CCTV terbaru dalam kasus kematian anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir RAT. Puslabfor Polri memastikan tembakan yang menembus pelipis Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT berasal dari dalam mobil Toyota Alphard.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memastikan tembakan yang menembus pelipis Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT berasal dari dalam mobil Toyota Alphard.

Pasalnya, tak ada satu pun kaca mobil yang pecah. Sebelum kejadian, kaca mobil juga dalam kondisi tertutup.

"Arah tembakan itu dari dalam mobil, bukan dari luar mobil, dan tidak ada satupun jendela atau kaca mobil yang pecah karena tembakan. Jadi, tembakan ini berasal dari dalam mobil," kata Kompol Irfan dari Tim Puslabfor Polri, Senin (29/4/2024).

Irfan menjelaskan, kesimpulan itu diperoleh setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan forensik.

"Sudut tembakan 32 derajat. Ada bekas tembak di bagian plafon atas mobil di dekat sopir, maksudnya di bagian jok sopir," ujar dia.

Puslabfor) Polri memastikan tidak ada DNA orang lain di dalam mobil Toyota Alphard yang ditumpangi Brigadir Ridhal saat anggota Satlantas Polresta Manado itu mengakhiri hidupnya.

Hal itu diketahui setelah Tim Puslabfor melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di dalam mobil Alphard, mulai dari DNA, balistik, dan gunshot residu (GSR).

"Waktu pemeriksaan TKP kami laksanakan pada tanggal 27 april 2024 jam 14.00 sampai jam 17.00," kata Kompol Irfan.

Irfan menjelaskan, pengambilan sampel DNA dilakukan pada pintu sopir bagian dalam, tombol pengaturan jendela sopir, setir mobil, dan darah korban yang ada di jok sopir.

"Juga kami melakukan pengambilan jelaga atau GSR yang berada pada jok mobil, jendela, serta ada sopir juga ada bekas tembak di bagian plafon atas mobil di dekat sopir maksudnya di bagian jok sopir," ujar dia.

Hasilnya, seluruh sampel yang diambil dinyatakan cocok dengan profil DNA Brigadir Ridhal.

"Jadi, dengan demikian, kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti, juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain," ungkap Irfan.

"Adanya profil korban yang kami ambil dari sampel darah korban yang ada di jok," imbuh dia.

Di sisi lain, Polres Metro Jakarta Selatan resmi menutup kasus kematian Brigadir Ridhal setelah menyimpulkan bahwa anggota Satlantas Polresta Manado itu tewas akibat bunuh diri.

Halaman
12

Berita Terkini