TRIBUNJAKARTA.COM - GH, bocah 9 tahun tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan warga terbungkus karung di lubang mesin pompa air, RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
GH ditemukan di dalam lubang pompa air di belakang rumah pelaku, DS (61) alias Didik yang berdiameter 60 x 60 sentimeter dengan kedalaman sekitar dua meter.
GH ditemukan pada Minggu (2/6/2024) dini hari setelah dinyatakan hilang pada Jumat (31/5/2024).
Warga sekitar pun ikut membantu proses pencarian. Lantaran pencarian yang buntu, orangtuanya melapor ke Polsek Bantargebang.
Namun pelaku, Didik sudah dicurigai warga selama proses pencarian.
Pertama, gegara pada Jumat siang, GH masih terlihat bermain dengan teman sebayanya di dekat rumah pelaku, Didik di RT 03/RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Kemudian yang kedua, Sobirin (52), warga sekitar menyaksikan sendiri jika beberapa waktu terakhir korban terlihat berinteraksi dengan Didik saat sedang asyik main di dekat rumahnya.
"Dia (pelaku) sering mondar-mandir di sini (tanah kosong dekat kediaman korban). Korbannya suka main di situ," ucap Sobirin.
Pada Jumat pagi sebelum korban dikabarkan menghilang, Sobirin juga sempat melihat korban main bersama rekan sebayanya.
"Pas Jumat siangnya udah enggak ada, orang tuanya nyari, pelakunya juga sudah enggak kelihatan," ungkap dia.
Selain itu, pada Jumat pagi, Sobirin juga memergoki pelaku Didi berada di dekat lokasi GH bermain.
Berbekal petunjuk Sobirin, akhirnya rumah pelaku digerebek.
Warga didampingi pengurus RT setempat berani mendatangi rumah terduga pelaku berbarengan dengan kedatangan polisi yang menindaklanjuti laporan orang tua korban.
"Waktu Sabtu sore belum berani dobrak. Pas malamnya sudah ada polisi, baru didobrak," kata Umah, warga lainnya.
Polisi langsung menggeledah secara menyeluruh rumah pelaku, tapi tak menemukan korban di dalam rumah.
Barulah pada Minggu dini hari, korban berhasil ditemukan di dalam lubang pompa air sudah tewas. Mayat korban terbungkus karung.
"Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih seger (jasadnya, red) kayaknya belum lama meninggalnya," Umah menambahkan.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengatakan, korban tewas setelah di bekap bantal dan dicekik.
Polisi langsung membawa terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota, sementara mayat korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
Motif Perdukunan Menguat
Di hari yang sama, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya, penyidik menemukan sejumlah barang bukti dari dalam rumah untuk pendalaman kasus.
Barang bukti tersebut di antaranya benda-benda yang mirip untuk sarana praktik perdukunan seperti kendi, keris, sesajen dan foto-foto anak kecil.
Dugaan praktik perdukunan di balik pembunuhan itupun menyeruak.
"Ini kami masih dalami," jelas Firdaus.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya