TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA - Kisah inspiratif datang dari sosok Sarijo, seorang anggota TNI yang bertugas di Koramil Panggang, Yogyakarta.
Di samping kegiatannya sebagai tentara, ia juga menyambi mencari penghasilan tambahan sebagai pedagang sate.
Menjelang senja, sejumlah pedagang mulai menata lapak di depan kantor Panewu Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Salah satunya Sarijo (50) warga Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Pundong, Bantul.
Menggunakan sepeda motor dengan jok belakang dimodifikasi, Sarijo melaju menyusuri jalan Imogiri- Panggang selama 15 menit untuk sampai ke Kantor Panewu Panggang. Di jok belakang motornya terpasang semacam etalase bertuliskan "Sate Sandung Lamur Kronyos Mantan Kopral".
Datang dari arah barat, dia memarkir kendaraan tepat di sisi timur pintu masuk kantor Panewu Panggang.
Sambil menyapa pedagang lain dan warga yang lewat, Sarijo bahan jualannya yakni sate sandung lamur atau dikenal kronyos.
Namun siapa sangka, Sarijo merupakan anggota TNI aktif yang bertugas di Koramil Panggang.
Sarijo mengaku telah menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD) sejak tahun 1996.
Meski berpangkat Sertu, dirinya tidak malu berjualan kaki lima untuk menambah penghasilan keluarga.
"Yang penting saya tidak mencuri, dan ini halal," kata Sertu Sarijo ditemui di lapaknya Selasa (4/6/2024) seperti dilansir Kompas.com.
Dia mulai menekuni usaha sampingannya sejak tahun 2017 lalu. Meski awalnya coba-coba, dan membantu istrinya yang juga sudah berjualan lebih dulu.
"Buka jam 15.30 WIB tutup jam 20.00 WIB," kata dia.
Dia mengatakan tidak setiap hari berjualan di Kapanewon Panggang.
Dia hanya mangkal di Kapanewon Panggang pada hari Selasa dan Kamis/Jumat atau tiga hari sekali.
Sementara, di hari lain, dia berjualan di sekitar Jembatan Depok Bantul atau sebelah timur Pantai Samas.
Dia juga berjualan di sekitar cepuri Pantai Parangkusumo pada malam tertentu.
Seperti, malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon saat ramai dikunjungi peziarah.
Bapak tiga orang anak mengaku, selama berusaha tidak mengganggu tugasnya sebagai abdi negara.
Usaha ini dijalankan selepas piket atau saat tidak ada kegiatan yang lain.
Jika ada perintah bertugas dirinya tetap menjalankannya.
"Pulang piket semuanya sudah dipersiapkan oleh istri, tinggal ganti langsung berangkat," kata dia.
Usaha ini, kata dia, cukup untuk membantu biaya dan kebutuhan sekolah tiga anaknya.
"Setiap hari bisa 300 sampai 400 tusuk sate, harganya Rp 2.000 per tusuknya," kata dia.
Sebagai seorang anggota TNI AD, dia bangga dengan pekerjaan ini.
Bahkan, salah seorang anaknya sudah dipersiapkan untuk melanjutkan karir sebagai anggota TNI.
"Ini untuk persiapan pensiun nanti. Jadi paling tidak saya sudah punya usaha yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga," ucap Sarijo sambil membakar belasan tusuk sate kronyos.
Sarijo mengaku sudah memiliki banyak pelanggan di sekitar Panggang.
Hal itu memang terlihat saat Kompas.com berada di lokasi Sarijo berjualan.
Tampak beberapa pelanggan memesan sate kronyos racikannya. Bahkan disela melayani pembeli, dia menyebut sate buatannya dari sandung lamur pilihan.
"Pokoknya harus semangat," kata dia.
Saat melayani pembeli, Sarijo menawarkan bumbu pedas atau tidak.
Selain itu, juga menyapa pelanggannya dengan ramah dan sedikit gurauan.
Tangannya terampil saat membakar dan mengoleskan bumbu kecap.
"Kalau kurang, nanti dikomentari ya," ucap dia kepada salah seorang pembeli.
Saat menjadi anggota TNI AD, dirinya sempat bertugas di Jakarta. Lalu pindah ke Gunungkidul pada tahun 2011. Dia juga sempat ditugaskan membantu korban Gempa dan Tsunami Aceh tahu. 2004 lalu.
Salah seorang warga Panggang, Rino Caroko mengaku mengenal Sertu Sarijo sejak lama karena bertugas di Koramil Panggang.
Dia dikenal sebagai tentara yang ramah terhadap warga dan suka melucu.
"Saya kenal sejak lama, beliau ini kalau ngobrol tidak membedakan dari mana atau dengan siapa. Pokoknya ramai, orangnya ramah, dan baik," kata Rino.
"Coba tanya saja warga sini nama Pak Sarijo pasti kenal," kata dia.
Salah seorang pembeli asal Wonosari, Adhitya Putratama mengaku kaget saat pertama kali mendengar nama Sarijo sebagai anggota TNI AD aktif dan mau berjualan kaki lima.
"Ya awalnya gak tau, setelah teman saya cerita kalau beliau anggota TNI, saya jadi kagum. Selain itu, satenya juga enak. Kalau pas ke Panggang wajib coba," kata dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya