Kala itu, Liga Akbar dan Eky nongkrong di sebuah warung di depan SMAN 4 Cirebon.
Lalu Eky setelah menjemput Vina berpamitan dengan Liga Akbar ingin menghadiri pertemuan dengan geng motor XTC.
Yudi Alamsyah menyebut Liga Akbar tak mengetahui kejadian selanjutnya.
"Tapi memang betul, saat sore hari, Liga Akbar ini bersama dengan Eky," kata Yudi Alamsyah.
"Setelah magrib Eky berpamitan bertemu dengan Vina, dengan maksud menghadiri perkumpulan geng motor,"
"Saat menjemput Vina, Eky kembali lagi ke tempat tonkrongan, di warung depan SMA 4 Cirebon. Setelah itu putus tidak ada rangkaian lagi," imbuhnya.
Yudi Alamsyah menyebut, di tahun 2016 Liga Akbar dipaksa untuk mengaku melihat Vina dan Eky dikejar serta dilempari batu.
Padahal kenyataannya Liga Akbar tidak pernah melihat peristiwa tersebut.
Yudi Alamnsyah kini mengaku Liga Akbar hendak meminta perlindungan kepada LPSK.
Sejalan dengan Sekjen XTC
Pernyataan terbaru Liga Akbar, ternyata sejalan dengan Sekjen XTC Cirebon tahun 2016, Reno Sukriano.
Reno Sukriano mengatakan bahwa pada 27 Agustus 20017, Eky janjian dengan anggota untuk melakukan kegiatan.
"Pukul 20.00 WIB salah satu tokoh di 04 ini akhirnya coba menghubungi Eky, 'Lu di mana? udah sampai mana?' Pukul 20.00 atau 20.30 WIB, pastinya saya kurang tahu," katanya.
Kemudian masih menurut anggota XTC tersebut, Eky pun masih membalas pesan mereka.
"Eky masih sempat menjawab pukul 20.00 WIB itu 'baru nyampe GSP'," katanya.
Mendadak sekitar pukul 21.00, Eky dan Vina ditemukan tewas mengenaskan di atas Fly Over Talun.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya