TRIBUNJAKARTA.COM - Banyak yang mengira memakan banyak daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi.
Apalagi di momen Hari Raya Idul Adha 2024 ini, sebagian masyarakat mengolah daging kurban untuk dijadikan sate.
Namun benarkah terlalu banyak mengonsumsi daging kambing menyebabkan darah tinggi?
Ternyata semua hal itu hanyalah mitos.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Habibie Arifianto membantah mitos daging kambing menyebabkan tekanan darah naik.
Dikutip dari Kompas.com, dr Habibie menyebut dari berbagai macam penelitian, daging sapi tak terbukti berpotensi meningkatkan tekanan darah.
Lebih lanjut, dr Habibie mengatakan justru yang beresiko meningkatkan tekanan darah seseorang adalah condiment atau bahan-bahan yang dipakai untuk mengolah daging kambing.
Umumnya saja, daging kambing yang akan diolah menjadi sate memerlukan garam, margarim, hingga kecap.
Bahan-bahan penyedap yang tinggi natrum akan membuat senyawa itu mampu mengikat banyak cairan yang mengalir bersama darah ke jantung.
Kondisi ini membebani kerja jantung sehingga meningkatkan tekanan darah.
Natrium yang berlebihan juga mengganggu keseimbangan dengan kalium dalam tubuh. Padahal, keseimbangan natrium dan kalium diperlukan agar ginjal mampu membuang cairan berlebih dari tubuh.
Natrium yang berlebihan membuat ginjal tidak mampu membuang sisa cairan sehingga terjadi penumpukan di dalam tubuh yang dapat menimbulkan naiknya tekanan darah.
Lantas, apa penyebab tekanan darah tinggi?
Di sisi lain, Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Mustopa menyampaikan beberapa faktor penyebab seseorang menderita darah tinggi.
- Pola hidup tidak sehat.
Jadi banyak pasien-pasien atau orang yang mengonsumsi makanan garam belebih, minuman beralkohol, makanan dan minuman yang kurang sehat atau berkolesterol tinggi bisa berpengaruh terhadap tekanan darah tinggi.