DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Beda dari Suroto, Rana Bersaksi di Sidang Vina Tak Lihat Mayat di Jalan Tapi Lerai Orang Berantem

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Muncul kembali saksi baru kasus Vina Cirebon bernama Rana yang mengaku melihat Rizky alias Eky bertengkar dengan orang di Flyover Talun, Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016.

Kesaksian Rana berbeda jauh dengan Suroto, Mandor Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon yang mengaku sebagai penolong pertama Vina dan kekasihnya Muhammad Rizky Rudiana.

Suroto bersaksi membantu turut mengevakuasi kedua korban ke RSD Gunung Jati Cirebon.

 

Sedangkan Rana bersumpah tidak melihat sama sekali adanya mayat di Flyover Talun Cirebon saat malam kejadian tewasnya Vina.

Rana sempat dua kali menjadi saksi sidang kasus Vina Cirebon di Pengadilan Negeri Cirebon.

Sehari-hari, Rana bekerja sebagai tukang ojek. Awalnya, Rana bercerita pada malam kejadian mengendarai sepeda motor dari rumahnya ke arah Polresta Cirebon.

Ia berangkat dari rumahnya sekira pukul 21.45 WIB. Kemudian, Rana melintasi Fly Over Talun sekira pukul 22.05 WIB.

Saat melintasi Fly Over Talun kembali pada pukul 23.15 WIB, Rana melihat orang berkelahi yang akhirnya diketahui putra Iptu Rudiana yakni Eky.

"Laki-laki (Eky) dikeroyok dua orang pakai kaos hitam enggak ada tulisannya," kata Rana kepada Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dikutip TribunJakarta dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (19/6/2024).

Rana yang melihat perkelahian itu langsung turun dari sepeda motor. Ia melerai perkelahian itu.

"Sata yang melerai. Saya misahin, kamu tuh masih sekolah jangan berantem-berantem. Benar, asli saya melihat," kata Rana kepada Dedi Mulyadi.

Rana pun berani bersumpah terkait peristiwa yang dilihatnya pada tahun 2016. Bahkan, ia mengaku sempat dua kali menjadi saksi dalam persidangan kasus Vina dan Eky.

Rana menuturkan dua orang yang mengeroyok Eky itu sepantaran dnegan anaknya yang masih duduk di bangku SMA.

Ketika dipisah, remaja yang bertengkar dengan Eky lalu turun ke kolong jembatan.

Ia mengingat remaja yang bertengkar dengan Eky mengendarai sepeda motor Honda Beat.

Kesaksian itu sempat dijelaskan Rana dalam persidangan. Ia menegaskan remaja yang bertengkar dengan Eky bukanlah ketujuh terpidana yang saat ini mendekam di penjara.

"(hakim) diem bae, hakim nanya itu bukan orang yang tujuh, ya bukan, yang benar kamu, ya bener bukan, itu orangnya rada kecil kalau sma kelas dua kayak anak saya," kata Rana.

Rana juga menjelaskan perkelahian itu tidak menggunakan senjata hanya tangan kosong.
Vina, kata Rana, hanya berdiri di belakang Eky. Sedangkan, Eky sempat kepukul oleh lawannya.

Saat itu, lanjut Rana, tidak ada yang terluka. "Berantem tangan kosong," ujarnya.

Rana menceritakan saat itu tidak ada polisi yang melintas. Selain itu, ia tidak melihat ada mayat di lokasi kejadian Vina dan Eky.

"Kita mah tiap hari, kita enggak lihat. Sepengetahuan saya enggak ada mayat. Yang ada orang berkelahi saja," imbuh Rana.

Kesaksian Suroto

Pengakuan Rana pun berbeda dengan Suroto (50) yang mengaku menolong korban Vina dan Eky.

"Saya sampai enggak tega sampai gemetar sampai kayak gini kecelakaan," kata Suroto dikutip TribunJakarta dari tayangan iNews, Kamis (6/6/2024).

Suroto mengaku dua kali menjadi saksi dalam persidangan kasus pembunuhan Vina Cirebon di Pengadilan Negeri Cirebon.

Ia lalu menceritakan saat Vina meminta tolong dengan menggerakkan tangan kanannya ke atas.

Awalnya, Suroto menolong Eki terlebih dahulu. Ia menduga kekasih Vina itu telah meninggal saat ditemukan.

"Dia (Vina) minta tolong...tolong..tolong. Aku bilang sabar lagi manggil mobil," kata Suroto.

Suroto lalu memperagakan cara dia menolong Vina. Saat itu, Vina terlentang di jalanan.

Kemudian, Suroto mengangkat kepala Vina dan dipapanya. Kondisi Vina terluka parah.

"Kaki luka, apa kena sobekan besi, luka parah tangan kiri kalau enggak salah. Wajah memar semua. Tangan kayak kena bacokan, banyak mengeluarkan darah. Karena hujan lebat darah mengalir," imbuh Suroto.

Suroto menurut celana dalam Vina melorot saat itu. Ia lalu menggunakan jaket putih biru berlambang XTC untuk menutupi kemaluan korban.

"Saya betulin celana dalam si Vina. Celana dalam melorot tidak semestinya kayak kita pada umumnya. Asal saya naikin, saya tutupin pakai jaket," katanya.

Suroto menuturkan kondisi lalu linta saat itu ramai orang pulang kerja. Namun mereka tidak berani menolongnya.

"Saya sendiri yang pertama menyentuh enggak lama kemudian polisi. Saya tahunya kecelakaan lalu lintas," imbuh Suroto.

Suroto terus mendengar Vina merintih minta tolong. Mulai dari lokasi kejadian hingga berada di RSD Gunung Jati Cirebon. "Saya bilang istighfar ya dek, sabar," katanya.

Suroto mengatakan Vina tidak mengenakan helm saat itu.

Menurutnya, kondisi motor korban tidak mengalami kerusakan yang signifikan.

"Kondisi motor enggak rusak enggak apa karena ketika dinaikin (kendarain) ke polsek juga masih bisa," jelas dia.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini