Sementara itu, Heru Budi hanya duduk di posisi kelima dengan elektabilitas 5,5 persen.
Mengacu pada ketiga hasil survei tersebut, maka terlihat bahwa elektabilitas Heru Budi masih jauh di bawah Anies Baswedan.
"Kalau melihat indikator elektabilitas, elektabilitas Anies jauh lebih tinggi dari Heru Budi. Jadi, kalau dibandingkan dengan Anies, ya sulit Heru Budi menandingi Anies," imbuhnya
Atas dasar itulah, pengamat dari Universitas Al-Azhar ini tak yakin ada partai lain yang mau berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mengusung Heru Budi.
"Jadi pertama-tama harus dilihat dulu ada enggak partai yang mau berkoalisi mengusung Heru Budi, ini kan belum tentu juga ada yang mau," bebernya.
Dibela Anggota DPRD DKI
Kendati demikian, sosok Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dinilai layak diberi kesempatan untuk bisa maju di Pilkada Jakarta 2024 oleh anggota DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan.
Manuara menyebut Heru Budi harus diberi ruang untuk menjadi kepala daerah definitf di Jakarta.
"Saya kira beliau ini harus diberi ruang dan waktu yang cukup untuk menuntaskan Jakarta sebagai kota global berjuta pesona," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2024).
Kata dia, Heru Budi punya segudang prestasi mencolok selama hampir dua tahun terakhir ini memimpin Jakarta.
Sebagai contoh, ia menyinggung keberhasilan Heru Budi menuntaskan proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung dan melanjutkan kembali program normalisasi untuk mengentaskan masalah banjir.
Meski pengerjaan fisik normalisasi sungai dilakukan oleh pemerintah pusat, namun Pemprov DKI diberi tugas untuk melakukan pembebasan lahan di lokasi normalisasi.
Kedua program ini sempat mangkrak di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
“Ini kan prestasi spektakuler, sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur beres, normalisasi juga dilanjutkan,” ujarnya.
Tak sampai di situ saja, ia menilai Heru Budi mampu merampungkan ragam persoalan di tanah BMW (Bersih, Manusiawi, Berwibawa) di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kini telah disulap menjadi Jakarta International Stadium (JIS).