TRIBUNJAKARTA.COM - Jessica Wongso, eks narapidana kasus kopi sianida mengaku memilih untuk tak menunjukkan apa yang dia rasakan.
Padahal gegara itu, raut wajahnya kerap terlihat dingin hingga disebut tak punya perasaan usai kasus ini mencuat.
Bahkan, selama proses hukum kasus pembunuhan Mirna Salihin berlangsung pada 2016, beredar rumor yang menyebut Jessica Wongso adalah psikopat gegara raut wajah tersebut.
Kini setelah bebas dari Lapas Pondok Bambu, Jessica Wongso terang-terangan mengapa sikapnya demikian.
Ia mengaku memang berusaha tak menunjukkan apa yang sebenarnya ia rasakan.
"Sebenernya artinya dingin itu apa ya? Mungkin konotasinya orang-orang berpikir kalau misalnya saya ngga punya perasaan, saya harusnya ga sedih tapi saya ga sedih atau merasakan bahagia saya ga bahagia itu mungkin yg dimaksud dengan orang dingin," katanya dikutip dari Youtube Nusantara TV, Senin (19/8/2024).
"Kalau saya itu, kalau saya merasakan apa ya kalau emang saya simpen aja. Saya memilih untuk tidak menunjukkan, ya saya berusaha begini aja," sambungnya.
Jessica melanjutkan, ia mengetahui betul jika apa yang dirasakan orang lain turut berdampak.
Sebagai contoh, ia menyebut jika temannya sedih maka dirinya pun bisa ikut terbawa.
Oleh sebab itu, ia memilih bersikap seperti itu selama ini.
Padahal, dunianya juga terasa runtuh ketika divonis 20 tahun penjara.
"Kalau pertama kali, dunia runtuh, tidak ada cahaya ya itu juga yang saya rasakan. Tapi mungkin walaupun itu yang saya rasakan bukan berarti saya harus menunjukkan kalau saya merasakan seperti kepada orang-orang di sekitar saya," ucapnya.
Menimpali, pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan turut memberikan contoh sikap kliennya itu sewaktu persidangan dulu.
"Om om jangan tegang, nanti saya siapa yang belain," kata Otto menirukan ucapan Jessica Wongso saat itu.
Hal inilah yang membuat Otto setuju jika selepas bebas, Jessica Wongso disebut memiliki vibes positif.