Pilkada DKI 2024

Sosok Pramono Tak Dikenal Warga Jakarta, Jagoan PDIP Singgung Jokowi-Megawati: Gak Perlu Pecicilan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selain itu,  Pramono mengklaim sudah mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki di Jakarta berbekal kesehariannya yang kerap bersepeda.

"Karena saya ini adalah betul-betul goweser. Hampir setiap minggu saya gowes tiga kali maupun lari di GBK sehingga saya tahu daerah-daerah yang perlu dilakukan perbaikan," ujarnya.

Pramono juga tidak memusingkan tagline yang dibawanya untuk maju di Pilkada Jakarta.

Pramono mengatakan, yang terpenting ia dan Rano Karno ingin membuat Jakarta terbuka untuk semua.

"Apa yang menjadi keinginan kami bersama, saya sudah sampaikan secara terbuka dengan Bang Doel bahwa kita memang benar-benar ingin membuat Jakarta lebih ramah, Lebih bersahabat, Lebih melayani, Jakarta untuk semuanya. Dan gak perlu tagline yang terlalu hebat-hebat," kata Pramono.

Hal itu berbeda dengan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang membawa tagline "Jakarta Baru Jakarta Maju" maupun pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto yang membawa tagline "Selamatkan Jiwa Keluarga Kita".

Pengamat Bingung Strategi PDIP

Sementara itu, pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti heran dengan keputusan PDIP yang justru menduetkan dua kadernya itu dan bukan mengusung Anies Baswedan,

"Ini pilihan yang mestinya dihindari, bukan dipadukan. Menempatkan Pramono di Jakarta, sama dengan menempatkan orang yang sama sekali tidak dikenal oleh warga Jakarta," kata Ray, Selasa (27/8/2024).

Pasalnya, Ray mengingatkan warga Jakarta bukanlah pemilih manut.

"Tanpa ada hubungan yang mengikat mereka secara rasional, pun emosional, akan sulit diterima warga," kata Ray.

Sekalipun PDIP memilih mengusung kadernya sendiri, Ray mempertanyakan mengapa bukan Rano Karno yang di posisi cagub.

Sebab, Rano Karno dianggap lebih punya ikatan khusus dengan warga Jakarta. Khususnya etnis Betawi.

"Beliau juga pernah menjadi wakil gubernur Banten. Yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Jakarta. Dengan sendirinya, selama menjadi wakil gubernur, aktivitasnya cukup diketahui oleh warga Jakarta.

Uniknya, yang dekat dengan warga Jakarta malah ditempatkan sebagai cawagub. Bukan cagub," tuturnya.

Halaman
123

Berita Terkini