Viral di Media Sosial

PKS di DPRD Jakarta Panggil RS Medistra Klarifikasi Polemik Pelarangan Hijab, Terkuak Hasilnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta saat memanggil manajemen Rumah Sakit Medistra untuk mengklarifikasi perihal info pelarangan hijab yang menuai sorotan.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta memanggil manajemen Rumah Sakit Medistra untuk mengklarifikasi perihal info pelarangan hijab yang menuai sorotan.

Anggota Fraksi PKS, Muhammad Thamrin menjelaskan pemanggilan untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya mengenai polemik yang sempat menuai kecaman publik tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung di DPRD DKI Jakarta dengan turut dihadiri Dinas Kesehatan, Thamrin mengatakan bahwa Direktur Utama RS Medistra dr. Agung Budisatria sudah membolehkan dan memberikan keistimewaan kepada muslimah berhijab.

"Tentu dengan seragam yang ditentukan pihak manajemen RS Medistra,” ujar Thamrin kepada wartawan, Jumat (6/9/2024).

Thamrin menyebut pihaknya juga mengapresiasi atas sanksi yang diberikan manajemen RS Medistra kepada petugas yang melakukan wawancara secara diskriminatif tersebut.

Anggota PKS lainnya, Muhammad Subki berharap kejadian serupa tak terulang terjadi di RS Medistra.

"Diharapkan ke depan RS Medistra akan lebih baik lagi melakukan proses rekrutmennya, dan pihak RS Medistra tidak melarang hijab untuk seluruh karyawannya," tuturnya.

Hal senada disampaikan anggota DPRD pendatang baru, Muhammad Fatih.

Menurutnya, penggunaan hijab sejatinya wujud toleransi di Indonesia.

Ia mencontohkan bagaimana salah satu atlet voli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi yang pernah berkiprah dimancanegara menjadi dikenal sebagai atlet yang menjaga hijabnya.

“Semoga ini menjadi pelajaran semua pihak dalam menerapkan toleransi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” kata Fatih.

Di tempat yang sama, Dirut RS Medistra dr. Agung menjelaskan, bahwa polemik ini juga sudah diklarifikasi ke MUI DKI dan MUI Pusat. 

“Menambahkan perbaikan, termasuk model seragam dan tidak ada larangan terkait memakai hijab, sehingga tidak ada lagi polemik di bawah,” kata dr. Agung.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini