TRIBUNJAKARTA.COM - Saat paslon Ridwan Kamil-Suswono baru ingin pendekatan alias pdkt dengan Jakmania, Pramono Anung-Rano Karno justru sudah mulai berdialog dengan suporter setia Persija Jakarta itu.
Sementara, pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto baru berbicara program soal Persija, Jakmania dan Jakarta Interational Stadium (JIS).
Seperti diketahui, dengan jumlah anggota yang besar, kelompok pendukung klub sepak bola Persija Jakarta itu menjadi perhatian para paslon di Pilkada Jakarta.
Para paslon memberi janji manis kepada Jakmania demi mengambil hatinya untuk mendapat dukungan elektoral di kotak suara.
Khusus bagi Ridwan Kamil, Jakmania menyangsikan niat sang cagub dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu untuk mencintai Jakmania.
Sebab, Gubernur Jawa Barat (2018-2023) itu Bobotoh tulen, suporter setia Persib Bandung, rival sejati Persija.
Tak Semudah Itu Ganti Klub Kecintaan
Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, menilai tak mudah untuk Ridwan Kamil bisa mencintai klub lain.
Kang Emil, sapaan karib sang cagub, sudah identik dengan Bobotoh.
"Karena kami memang percaya, suporter sepakbola enggak bisa dengan mudah ganti klub bola kecintaan," ujar Diky seperti dikutip dari Forum Keadilan TV yang tayang pada Kamis (29/8/2024).
Diky Soemarno masih belum mengetahui apa langkah yang akan dilakukan Ridwan Kamil untuk Jakmania dan Persija.
"Kita tahu bahwa Kang Emil itu secara historical bahwa banyak bersinggungan dengan Persib Bandung dengan bobotoh ya apa yang dilakukan terhadap bobotoh dan Persib Bandung apakah mau dilakukan juga terhadap Persija?" katanya.
Diky kini tengah menunggu-nunggu ketiga pasangan calon gubernur Jakarta tersebut berbicara mengenai masa depan Jakmania dan Persija.
Ia bahkan ingin mengajak mereka untuk duduk bersama.
"Justru saya mau ngajak mereka untuk ngobrol bareng, kira-kira mau ngapain nih sepakbola Jakarta mau seperti apa. Apa mau seperti Madrid, PSG atau AC Milan, kita enggak ada yang tahu, bahwa potensial sepakbola di Jakarta sangat amat besar, Kalau enggak besar, pasti enggak mungkin banyak yang enggak mau memanfaatkan sepakbola lah," tambahnya.
Diky berharap siapapun gubernur Jakarta yang menang Pilkada 2024, sungguh-sungguh membenahi Jakmania maupun Persija Jakarta agar semakin baik.
"Lebih baik secara prestasi, secara brand image, value. Dan Pemda lewat gubernur bisa banget untuk membikin itu," pungkasnya.
Ridwan Kamil sendiri sudah menyatakan akan menemui Jakmania, namun jadwalnya belum diatur.
"Masalah kapan, gimana kita cari yang paling pas buat semuanya," kata Ridwan Kamil di Ampera Jakarta Selatan, Minggu (1/8/2024), dikutip dari Kompas.com.
Ridwan Kamil menjelaskan bawah tidak ingin dipandang hanya memanfaatkan suporter dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Saya juga tidak mau terlalu terlihat seolah-olah memanfaatkan sepak bola untuk hal-hal yang sifatnya politis. Tapi pasti itu bagian yang diurus," ucap Ridwan Kamil.
Dialog dengan Jakmania Jakarta Barat
Sementara itu, paslon Pramono Anung-Rano Karno tidak mendapat tantangan sebesar Ridwan Kamil.
Keduanya tidak identik dengan klub bola lain, terlebih Persib Bandung.
Bahkan, paslon yang juga disebut Pram-Doel itu disambut nyanyian atau chant Jakmania saat mendatangi bazar minyak goreng murah di Jl Tanah Sereal IX RW.12 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (8/9/2024).
Yang menyanyikan chant Jakmania itu adalah Rizal, anggota Jakmania Tanah Sereal Jakarta Barat.
Rizal lantas dipanggil Pramono dan Rano Karno ke atas panggung sederhana untuk menyampaikan aspirasinya.
"Pertama, jangan pernah persulit Persija saat main di Jakarta, Pak. Yang kedua sediakan homebase buat Persija, karena beberapa bulan yang lalu, kita tuh away (tandang) melulu Pak ke daerah (Stadion) Patriot (Candrabagha) Bekasi. Seperti itu. Klub terbesar tapi nggak punya homebase bagaimana, Pak?" kata Rizal.
Rano pun langsung menjawab apa yang disampaikan Rizal.
Ia pun mengungkapkan pentingnya Persija Jakarta memiliki homebase stadion untuk berlatih.
"Begimane mau menang kalo homebase enggak punya? Tiap maen lapangan rumputnya beda-beda. Begimane? Artinya Persija harus punya homebase. Kalau enggak punya homebase, enggak apal kita sama lapangan," kata Rano.
"Kita ada home-away. Home di rumah, away di kampung orang. Minimal home kita harus menang, karena itu angka, nilai. Kalau di kampung orang kita bertanding. Jadi artinya, Mas Pram, tadi sudah ngomong, Persija harus punya home baru kita bisa konsentrasi juara. Setuju?" sambung dia dijawab setuju oleh warga.
Sementara itu, Pramono mengatakan untuk membahagiakan warga Jakarta yang menyukai sepak bola sebenarnya sederhana yakni dengan membuat Persija menjadi klub yang dihargai, dipandang, dan menang terus, dan menjadi juara secara nasional.
Akan tetapi, menurutnya hal itu tidaklah cukup. Ia mengaku juga memimpikan Jakmania pun memiliki homebase.
"Di tempat homebasenya dibangun Jakmania Center atau Jakmania Arena, di situlah tempat untuk orang berjualan merchandise, seragam. Sehingga orang dateng ke tempat Jakmania beli seragamnya bangga. Itulah yang akan kami lakukan," kata dia.
Pramono sebelumnya juga menyoroti bendera Persija berukuran sekira 1,5 meter x 2 meter yang dipasang di sebuah tembok di tepi panggung.
Ia berjanji bila dirinya dan Rano diberi amanah sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2024 - 2029 akan membuat Persija dan Jakmania bahagia.
"Tolong dicatat, nanti di JIS (Jakarta International Stadium) kita buatkan Jakmania Center. Sehingga JIS betul-betul menjadi tuan rumahnya Persija dan Jakmania," kata dia.
Geratiskan Tiket JIS
Sementara, pasangan Dharma-Kun berjanjia akan menggeratiskan tiket menonton Jakmania di JIS saat Persija bermain.
Menurut tim pemenangan Dharma-Kun, SIti Fasilah Supari, penggeratisan tiket bisa dilakukan Dharma-Kun karena paslon itu independen sehingga tidak perlu menyisikan dana untuk disetor ke partai.
"Kita ini independen bukan petugas partai yang harus ngomongin dulu janji-janji itu kepada yang menugaskan (pimpinan). Menurut saya, kita bisa saja untuk mengalokasikan (dana) itu ke Jakmania. Jakmania sangat penting untuk Jakarta," ujar Siti seperti dikutip dari TV One yang tayang pada Kamis (5/9/2024).
Ia melanjutkan hal itu tentu berbeda dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berasal dari kader partai politik.
"Tapi kan kita enggak usah setoran ke partai, tidak usah ini jadi menurut saya akan lebih efektif dana-dana yang ada karena lebih simple di dalam manajemennya menurut saya," pungkasnya.
3 Pasangan Calon
Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.
Pertama adalah Pramono Anung sebagai cagub, dengan Rano Karno sebagai wakilnya.
Kedua kader PDIP itu diusung oleh partainya sendiri dengan bantuan Hanura.
Sedangkan paslon kedua adalah Ridwan Kamil-Suswono. RK, sapaan karib sang cagub, merupakan kader Golkar, sedangkan Suswono berasal dari PKS.
Pasangan bernama RIDO itu diusung koalisi besar berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.
Sedangkan paslon ketiga dari jalur independen, Dharma Pongrekun sebagai cagub, dan wakilnya Kun Wardana Abyoto.
Dharma merupakan pensiunan Polri dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga. Sedangkan Kun Wardana merupakan seorang akademisi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya