Pilkada Jakarta

Beda Respons 2 Politisi PDI-P Ahok & Chico Hakim soal Ide Ridwan Kamil Bakal Beri Rp 200 Juta ke RW

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM - Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono bakal memberikan dana segar bagi RW di seluruh Jakarta per tahun sebesar Rp 200 juta jika terpilih. 

Ide itu mendapatkan tanggapan dari kubu Pramono Anung-Rano Karno. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus politisi PDI-P, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan ide itu sebenarnya bukan sesuatu yang baru. 

"Saya kira Pak Pramono semua akan melakukan itu, kita ingin RT/RW itu ke depan semacam ibu atau bapak kos," kata Ahok seperti dikutip dari Kompas.com yang tayang pada Selasa (10/9/2024). 

Dana itu, kata Ahok, nantinya akan dialokasikan untuk permasalahan di lingkungan RT/RW. 

Sebab, Ketua RT dan RW yang paling mengetahui kondisi hidup warganya. 

"Kan kita enggak tahu rumah tangga orang lagi susah seperti apa, mungkin bantuan psikolog atau perlu uang, kan kita enggak tahu setiap keluarga punya kesulitannya masing-masing," ucapnya.

Sementara itu, Jubir Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim, menilai ide Ridwan Kamil tidak realistis karena bakal menyedot banyak anggaran pemerintah. 

Ide tersebut akan terdengar menyenangkan bagi warga Jakarta jika memang anggaran yang dimiliki tak terbatas. 

"Kalau kita bicara soal dua ratus juta wah itu kecil kalau perlu Rp 1 miliar dong, kalau uangnya ada," kata Chico. 

lihat foto KLIK SELENGKAPNYA : Arah dukungan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 masih menjadi misteri. Kans besar Pramono Anung-Rano Karno. Peluang Ridwan Kamil tertutup?

Masalahnya, terkadang janji-janji manis kampanye paslon ditebarkan hanya demi menggaet suara dan memberikan harapan palsu kepada warga. 

Chico juga menyinggung soal program lain RK-Suswono yang ingin memberikan makan siang gratis bagi ojek online. 

Kedua ide itu akan sangat menguras APBD Jakarta. 

"Tahu enggak jumlah ojol? ada 1,25 juta di Jakarta doang, kalau di Jabodetabek ada 2,5 juta artinya apa, kalau setiap hari dikasih makan artinya Rp 18 miliar lebih (keluar) sehari, sekian 6 triliunan dalam setahun (keluar). Itu udah Rp 6 triliun buat ojol makan siang, ada lagi Rp 200 juta kurang lebih sekitar 3 triliunan ya kan dalam setahun sementara DKI kini sudah statusnya berubah menjadi DKJ," ucapnya. 

Chico mengatakan ketika kota Jakarta berstatus Daerah Khusus Ibukota (DKI) ada bantuan-bantuan dalam bentuk semacam dana yang nilainya bisa mencapai Rp 40 triliun. 

"Itu akan hilang ketika Jakarta berubah menjadi DKJ (Daerah Khusus Jakarta). Jadi kita bicara soal postur keuangannya dulu," katanya. 

Warga Jakarta, kata Chico, sudah pintar untuk mencerna ide-ide kampanye dari para paslon karena pendidikan mereka yang rata-rata tinggi. 

"Jadi pasti ada hitung berhitung ya kalau uang ini dipakai di sini, pasti ada sesuatu yang dikurangi dari kebutuhan dia yang lain. Supaya masyarakat juga bisa menilai bagaimana program dari paslon," pungkasnya. 

Konsep seperti di Bandung

Jubir Ridwan Kamil-Suswono, Fahlino Sjuib mengatakan dana sebesar Rp 200 juta itu akan digelontorkan per tahun kepada RW-RW di Jakarta. 

Konsep ini sudah pernah dilakukan di Kota Bandung, semasa Ridwan Kamil menjabat sebagai wali kota. 

"Sewaktu Pak Ridwan Kamil menjadi Wali Kota Bandung, saat itu dana RW di Bandung sebesar Rp 100 juta per tahun untuk mencakup sekitar kurang lebih 1.500 RW," ujar Fahlino seperti dikutip dari Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di TV One pada Rabu (11/9/2024). 

Dana Rp 200 juta ditujukan untuk bisa memecahkan masalah sosial kemasyarakatan dari level terbawah.

Banyak masalah-masalah yang seyogyanya bisa diselesaikan oleh masyarakat sendiri tanpa perlu bersusah payah ke Balaikota.

Terkait konsep lebih rinci, tim RK-Suswono masih melakukan pendalaman. 

Pasalnya, tak semua RW masuk ke dalam kategori menengah ke bawah sehingga layak untuk dibantu.

"Itu akan menyesuaikan, makanya range-nya antara Rp 100 juta sampai Rp 200 juta, karena kami paham setiap RW ini pasti sosio ekonominya berbeda sehingga kebutuhannya pun berbeda-beda sehingga tentu tidak akan dipukul rata semua RWm," tambahnya. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

 

 

Berita Terkini