TRIBUNJAKARTA.COM - Kenali plus minus susu ikan yang disebut-sebut bakal gantikan susu sapi pada program makan gratis Prabowo-Gibran.
Makan gratis merupakan salah satu program yang dielu-elu kan pada masa kampanye presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Bukan cuma makan siang, Prabowo-Gibran juga mempromosikan susu gratis dalam program makan bergizi gratis tersebut.
Baru-baru ini, pihak Prabowo-Gibran tengah mempertimbangakn alternatif lain selain susu sapi untuk menjalankan program tersebut.
Hal ini sontak membuat publik gaduh, lantaran istilah susu ikan masih asing di telinga masyarakat.
Sesuai dengan namanya, bahan dasar untuk membuat susu ini adalah ikan.
Susu ikan adalah berasal dari pemrosesan ekstrak protein ikan. Tidak seperti susu sapi, susu ikan memiliki bentuk seperti jaringan lunak yang ada pada ikan jantan terutama di salmon, cod, hingga herring.
Susu ikan sering dikonsumsi di negara Asia dan Eropa Timur. Menu ini kaya akan protein, asam lemak omega 3, vitamin dan mineral seperti vitamin D dan selenium yang sangat baik untuk tubuh.
Susu ikan juga memiliki manfaat terutama pada kesehatan jantung, otak dan kekebalan tubuh. Masyarakat biasanya mengonsumsi susu ikan dengan cara digoreng, direbus atau dimasak dengan cara lainnya.
Plus Minus Susu Ikan
Seorang ahli gizi, menjelaskan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh susu ikan.
Kelebihan Susu Ikan
- Dibanding dengan sumber hewani lain, ikan memiliki jenis lemak yang baik, dan sumber omega 3 yang baik untuk kesehatan.
- Baik untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan otak.
Kekurangan Susu Ikan
- Produk masih terbilang baru dan produsennya masih sedikit. Hal ini menyulitkan ketika ingin memasukkan susu ikan sebagai menu harian.
- Susu ikan juga seperti susu sapi, bisa mengandung alergen tertentu.
- Susu ikan mungkin memiliki rasa dan aroma yang tidak semua orang bisa menerima.
- Ekstrak ikan di pasaran sudah hadir dalam berbagai bentuk.
Perbedaan Susu Sapi dan Susu Ikan
Berikut ini beberapa perbedaan susu sapi dan susu ikan :
Sumber
- Susu Sapi: Berasal dari cairan yang dihasilkan dari kelenjar susu sapi betina
- Susu Ikan: Berasal dari daging atau kantung sperma ikan jantan yang diambil dari ikan salmon, cod, atau herring.
Kegunaan
- Susu Sapi: Bisa dijadikan bahan olahan seperti keju, mentega, bahan utama kue atau masakan lain.
- Susu Ikan: Biasa dinikmati dengan digoreng, direbus atau dimasak dengan cara lainnya.
Kandungan
- Susu Sapi: Dalam 250 ml, susu sapi memiliki kandungan sekitar 150 kalori, 8 gram protein, 9 gram lemak, 300 mg kalsium, 300 IU vitamin A, dan 98 IU vitamin D.
- Susu Ikan: Mengandung protein, asam lemak omega 3, vitamin dan mineral yang membantu menyehatkan otak, jantung hingga reproduksi.
Proses Pembuatan Susu Ikan
Pembuatan susu ikan melibatkan proses yang kompleks untuk mengekstraksi protein dari daging ikan dan mencampurnya dengan bahan-bahan lain agar menghasilkan tekstur dan rasa yang mendekati susu hewani seperti susu sapi.
Berikut tahapan umum proses pembuatan susu ikan dirangkum dari berbagai sumber:
1. Pemilihan ikan
Langkah pertama dalam proses ini adalah memilih ikan yang sesuai. Biasanya, ikan laut dengan kandungan protein tinggi seperti ikan kod atau ikan tenggiri digunakan karena kandungan asam lemak omega-3 yang juga tinggi.
2. Ekstraksi protein
Setelah ikan dipilih, bagian daging ikan diambil untuk diekstraksi proteinnya. Proses ini melibatkan pemisahan daging dari tulang dan kulit, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan lebih lanjut untuk mendapatkan konsentrasi protein yang tinggi.
Proses ini juga bertujuan untuk mengurangi bau amis dan meningkatkan kestabilan protein selama proses pengolahan.
3. Pengolahan lebih lanjut
Protein ikan yang sudah diekstraksi kemudian diproses lebih lanjut dengan cara pencampuran dengan air, pengemulsi, dan bahan-bahan tambahan lainnya seperti perisa dan pengental. Proses ini dilakukan agar tekstur dan konsistensi susu ikan mendekati susu sapi.
Pengolahan dilakukan pada suhu tertentu untuk memastikan bahwa bakteri dan kontaminan lainnya dihilangkan, serta mempertahankan nutrisi yang ada dalam susu ikan.
4. Penyaringan dan sterilisasi
Setelah dicampur, susu ikan disaring untuk memastikan tidak ada partikel kasar yang tersisa. Selanjutnya, produk ini disterilkan menggunakan proses panas atau pasteurisasi agar aman dikonsumsi dan tahan lama.
5. Pengemasan
Susu ikan yang telah diproses kemudian dikemas dalam bentuk cair atau bubuk untuk dipasarkan. Kemasan juga didesain sedemikian rupa agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan tetap higienis
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya