Pilkada DKI 2024

Pengamat Singgung Beda Program 3 Paslon, Pramono Anung Antitesis RK, Dharma Pongrekun Kontroversial 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Yunarto Wijaya mengungkap perbedaan program tiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Paslon Ridwan Kamil-Suswono disebut memiliki program mercusuar antara lain pembangunan Giant Sea Wall.

Sedangkan, paslon Pramono Anung-Rano Karno berusaha menjadi antitesis Ridwan Kamil-Suswono.

Sementara pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto cenderung kontroversial.

Yunarto pun menyampaikan analisanya mengenai program yang diusung tiga paslon di Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau kita lihat Ridwan Kamil-Suswono agak bombatis yang munculkan terkait dengan Kang RK ingin mengatakan  bahwa Jakarta Utara akan jadi seperti bicara mengenai Giant Sea Wall misal jadi proyek-proyek yang sifatnya mercusuar," kata Yunarto dikutip TribunJakarta.com dari KompasTV, Kamis (1/9/2024).

Sedangkan Pramono-Rano, kata Yunarto berusaha menjadi antitesis. Yunarto menyoroti tagline yang diusung jagoan PDI Perjuangan itu yakni "Kagak Ribet Deh".

"Selain khas gaya Betawi tetapi juga ingin menunjukkan bahwa saya akan tampil untuk berbicara mengenai hal-hal yang konkret yang di depan mata," kata Yunarto.

Ia mencontohkan saat berbicara mengenai penanganan banjir di Jakarta. Pasangan Pramono-Rano tidak langsung lompat ke Giant Sea Wall tetapi berbicara mengenai program selokan atau normalisasi sungai.

"Apakah selokan kita sudah beres atau tidak normalisasi sungai di hadapan  masyarakat yang tinggal di daerah sungai sudah beres atau tidak. Baru kita berbicara beranjak ke hal-hal yang lebih besar," kata Yunarto.

Mengenai program Dharma-Kun, Yunarto mengaku belum terlalu mendengar program yang diusung. Namun, katanya, netizen rampai membahas program Dharma Pongrekun yang kontroversial mengenai penanganan banjir terkait curah hujan tinggi.

KLIK SELENGKAPNYA: Pramono Anung dan Ridwan Kamil Menargetkan Kemenangan Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024. Namun Ada Syarat yang Belum Lengkap untuk Kuasai Jakarta.

"Dengan memindahkan awan itu terus terang jadi agak bahan ledekan ya," imbuhnya.

"Memang agak menarik ketika melihat sosok Dharma Pongrekun ini kan cenderung kontroversial misalnya penolakannya terhadap vaksin ketidakpercayaan terhadap Covid kebetulan ketua timsesnya juga Ibu Siti Fadilah, orang yang juga tidak percaya terhadap Covid Jadi saya pikir ada sebuah problem yang mungkin harus ditempuh secara psikologis mengingat kontroversi dari ketua timses ataupun bahkan sosok calon gubernurnya," katanya.

Program Pramono Anung

Bakal cagub Jakarta Pramono Anung menegaskan pihaknya tidak akan melakukan kebijakan atau program yang bersifat bombastis, jika terpilih menjadi gubernur Jakarta.

Sebab menurutnya, dengan waktu lima tahun tidak cukup untuk melakukan hal tersebut.

"Kami mengatakan kami tidak akan melakukan hal-hal yant bersifat bombastis, lima tahun tidakk cukup untuk melakukan itu," kata Pramono di kawasan CFD, Jakarta, Minggu (8/9/2024).

Sehingga, kata Pramono, pihaknya bakal memprioritaskan program kerja yang langsung menyentuh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Lantas, Pramono menyinggung soal proyek pembangunan Giant Sea Wall yang sudah digagas sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Namun hingga kini pembangunan proyek tersebut belum terealisasi.

"Maka kami lebih menganggap bahwa menyelesaikan program-program di bawah itu menjadi lebih penting," ujarnya.

Pramono menambahkan, satu di antara program yang akan dilakukannya yakni merenovasi hunian padat penduduk, hingga pengadaan transportasi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Itu menjadi lebih penting termasuk hunian padat penduduk, tranportasi kemudian rumah-rumah bedah rumah untuk perbaikan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil menggagas akan membangun Giant Sea Wall.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini menyatakan bahwa Giant Sea Wall bisa mengatasi masalah banjir Jakarta.

Diketahui gagasan Giant Sea Wall diucapkan pertama kali oleh bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil. 

Menurut RK, pembangunan kebijakan itu akan dibiayai oleh pemerintah pusat.

Menurutnya, pembangunan giant sea wall masih belum terwujud dari sejumlah gubernur Jakarta. 

Karena itu, ia berjanji akan menuntaskan pembangunan tersebut.

"Di Jakarta itu kan ada dua kegiatan ya, kegiatan yang dilakukan oleh Pemprov Jakarta, anggaran Jakarta dan ada kegiatan yang dibiayai oleh Pusat, nah Giant sea wall itu adalah proyek pusat yang selama ini beberapa gubernur belum bisa karena kan prioritas dari presidennya mungkin berbeda," kata RK di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024) siang.

Dhrma Pongrekun Pindahkan Awan

Sedangkan, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mengaku memiliki alat pemindah awan. 

Namun, alat itu sengaja belum diperlihatkan lantaran khawatir bisa 'dicontek' dua paslon lainnya, Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono. 

Alat itu digunakan sebagai solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta. 

Hal itu sempat diungkapkan oleh Kun Wardana saat berjumpa dengan warga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (11/9/2024). 

Menurutnya, alat pemindah awan berfungsi untuk memindahkan awan dan mencegah banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. 

"Misalnya, kita dapat banjir kiriman juga, kan? Banjir kiriman, misalnya dari Bogor. Begitu Bogor, 'Wah ini awannya sudah mulai banyak nih, (curah) hujannya tinggi. Inovasinya gimana kira-kira?" ujar Kun pada Rabu (11/9/2024).

"Sudah ada alatnya sekarang, alatnya sudah canggih. Jadi, bisa memindahkan awan agar tidak terjadi curah hujan yang terlalu tinggi di Bogor," ujar Kun. 

Menurut Kun, dengan mengendalikan awan, curah hujan yang tinggi di Bogor dapat dikurangi sehingga Jakarta tidak akan mendapatkan banjir kiriman.

“Nah, kalau itu sudah bisa diprediksi dan awan itu terpecah, tidak terkonsentrasi di Bogor, otomatis kita tidak mendapatkan kiriman banjir dari Bogor,” ujar Kun.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini