"Tidak ada kata tolelir untuk kekerasan di dalam lapangan alasan apapun tidak bisa dipakai," pungkasnya.
Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar mengaku tidak mengetahui kisruh penonton saat laga Persib melawan Persija.
Saat kejadian, kata Umuh Muchtar, dirinya sedang berada di ruang ganti tim Persib Bandung.
“Saya tidak tahu, ya. Kalau saya tahu dan saya mendengar baru saya bicara. Karena saya tadi langsung masuk ke locker, saya masuk ke ruang ganti,” ujar Umuh Muchtar dikutip dari Tribun Jabar.
Namun demikian, dia menyebut bila Persib mendapat sanksi dari PSSI, hal ini adalah risiko atas kejadian tersebut.
Ia pun mengatakan ini bukan kali pertama Persib mendapat sanksi.
“Ya itu mah resiko, udah biasa kita disanksi," katanya.
Umuh mengatakan Bobotoh harus lebih kondusif lagi dalam rangkaian pertandingan ke depannya.
"Saya minta kondusif lagi aja ya. Udah harus saling memaafkan bila ada kesalahan-kesalahan ya," katanya.
"Gimanapun juga selalu ada kekurangan, ada kesalahan ya. Yang nomor satu kita persib bisa menang lagi itu upah kekecewaan gitu,” kata Umuh.
Ketum PSSI Bakal Usut Tuntas
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bakal memantau langsung proses pengusutan kerusuhan yang dilakukan suporter usai pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Persib Bandung vs Persija Jakarta.
Ia berjanji tak bakal memberikan ampun kepada pelaku yang sengaja melakukan tindakan kerusuhan dan membuat onar di kompetisi Liga 1.
Langkah terbaru yang dibuat Erick Thohir yakni dengan meminta pertanggungjawaban dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Menurut Erick Thohir, PT LIB harus bertanggung jawab dalam membenahi manajemen pengelolaan pertandingan di kompetisi tertinggi sepakbola nasional.
"Di tengah upaya menjaga agar kompetisi berjalan lancar dan damai, saya sungguh menyesalkan mengapa masih terjadi keributan suporter," kata Erick Thohir dalam keterangan resminya, Selasa (24/9/2024).