Pramono Anung
Sementara itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menggelar pertemuan dengan para warga eks Kampung Bayam yang dulunya terdampak gusuran pembangunan Jakarta International Stadium.
Dalam kesempatan itu, Pramono menggelar diskusi untuk mendengarkan aspirasi warga yang hingga kini masih menuntut untuk bisa menempati hunian Kampung Susun Bayam.
Pramono juga menandatangani pakta integritas dengan warga koordinator warga eks Kampung Bayam Muhammad Furqon.
"Yang pertama secara khusus, saya dan Bang Doel telah mendatangani pakta integritas, apa yang menjadi keinginan, harapan, warga Kampung Bayam kalo kami diberi amanah agar persoalan Kampung Bayam ini terselesaikan," katanya.
Pakta integritas itu memiliki tiga poin, yang salah satunya berisi kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan Kampung Bayam bersama dengan pemerintah.
Ia juga menyinggung persoalan hunian ini nantinya akan didiskusikan dengan PT Jakarta Propertindo selaku pengelola Kampung Susun Bayam.
Termasuk soal berapa harga sewa KSB yang paling cocok untuk para warga eks Kampung Bayam.
"Ya pokoknya itu yang ditindaklanjuti, kemudian duduk bersama dengan Jakpro, kan dulu sudah disepakati," katanya.
"Bahwa warga mengharapkan iurannya Rp 600 ribu, tapi Jakpro sendiri Rp 1,5 (juta), kemudian didiskon menjadi 50 persen, itu kan tahapan-tahapan yang pernah terjadi dan itu dilanjutkan," ujar Pramono.
Ia pun membantah kunjungannya ke hunian sementara warga eks Kampung Bayam sebagai upaya menggaet suara pendukung Anies Baswedan.
Pramono mengeklaim kunjungannya ke warga bekas gusuran proyek Jakarta International Stadium itu sebagai bagian dari kunjungan kemanusiaan.
Pramono menganggap kunjungannya tak berkaitan dengan upaya menaikan elektabilitas.
"Oh enggak ada urusannya dengan itu (mendapatkan suara dari basis pendukung Anies)," kata Pramono di hunian sementara warga eks Kampung Bayam di Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (25/9/2024).
Pramono mengaku kunjungannya ke hunian sementara ini sebagai bagian dari kemanusiaan.
Ia berniat membantu menyelesaikan persoalan terkait hunian yang sudah bertahun-tahun menjadi polemik bagi warga eks Kampung Bayam.