TRIBUNJAKARTA.COM - Kondisi berat dan tak ideal kini tengah dirasakan pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena di kompetisi Liga 1.
Carlos Pena merasakan kondisi berat saat meangani Persija Jakarta bermain di waktu padatnya jadwal kompetisi Liga 1.
Tercatat di bulan September 2024 selama kurang lebih dua pekan, Persija Jakarta harus memainkan empat pertandingan.
Empat pertandingan yang dimainkan Persija Jakarta yakni berhadapan dengan PSBS Biak (12 September), Dewa United (16 September), Persib Bandung (23 September) dan PSM Makassar (29 September).
Selain jarak waktu yang dekat, ada hal lain yang membuat Carlos Pena merasakan kondisi berat.
Hal itu karena Persija Jakarta tak bisa didukung langsung suporter The Jakmania.
Padahal, dari empat pertandingan itu, ada dua kesempatan Persija Jakarta bermain di kandang.
Tapi yang terealisasi bermain di kandang sendiri dan didukung The Jakmania hanya satu pertandingan.
Satu pertandingan itu adalah saat Persija Jakarta berhadapan dengan Dewa United yang digelar di Stadion Utama Gelora bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Satu partai kandang lainnya yakni melawan PSM Makassar harus digelar di tempat netral.
Sebab, Persija Jakarta tak bisa menggunakan kandangnya di Jakarta.
Dua stadion yang biasa digunakan yakni SUGBK dan Jakarta International Stadium (JIS) tak bisa digunakan Persija Jakarta berlaga.
Alhasil, pertandingan Persija Jakarta vs PSM Makassar harus dimainkan di Stadion Sultan Agung, Bantul.
"Ini pekan yang tidak mudah buat Persija, 4 game dengan situasi berbeda, 2 home main di GBL dan di Bantul tanpa penonton," kata Carlos Pena saat jumpa pers.
Carlos Pena mengatakan, seharusnya Persija Jakarta bisa memanfaatkan pertandingan kandang dengan kemenangan.