TRIBUNJAKARTA.COM - Tips mengatasi anak yang ketagihan makanan dan minuman manis, yuk kurangi secara perlahan.
Banyak anak menyukai makanan dan minuman manis seperti permen, es krim, kue donat, dan cokelat.
Meski diminati oleh buah hati, pemberian makanan manis yang berlebihan pada anak justru bisa mengundang bahaya untuk kesehatannya.
Makanan manis mengandung banyak gula yang memang bisa diterima dengan mudah oleh lidah anak.
Walaupun merupakan salah satu sumber energi, tetapi gula rendah nutrisi dan tinggi kalori.
Konsumsi gula berlebih membuat anak mengalami penurunan nafsu makan karena anak selalu merasa kenyang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap data kasus diabetes tipe 1 pada anak usia 12 sampai 18 tahun mengalami kenaikan hingga 70 persen.
Adapun diabetes melitus adalah penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang kronis.
Dikutip dari Kompas.com, simak tiga cara supaya si kecil mengurangi makan manis:
1. Kurangi gula perlahan
Ketika membeli minuman kemasan, pastikan orangtua mulai cermat memilih produk rendah gula.
Jika membuat minumannya sendiri, cobalah mengurangi takarannya.
2. Beri contoh positif
Orangtua adalah panutan bagi anak.
Dalam hal ini, orangtua yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman manis juga perlu memberi contoh positif dalam pola konsumsinya.
Usahakan lebih banyak makan makanan bergizi rendah gula di depan anak, sehingga anak akan mengikuti secara perlahan.
3. Meningkatkan edukasi diri
Para orangtua sebaiknya mengedukasi diri dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi agar bisa menjadi contoh baik dalam menerapkan pola makan sehat di rumah.
Adapun konsumsi gula anak usia sekolah normalnya 25 gram per hari.
Gagal ginjal anak
Belakangan, ramai di media sosial terkait fenomena banyak anak cuci darah akibat penyakit gagal ginjal.
Dokter spesialis anak RSCM, Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan secara umum beda gangguan ginjal yang dialami pada anak dan juga orang dewasa.
Di RSCM sendiri, kata dr Eka saat ini melayani sekitar 60 pasien anak-anak untuk menjalani cuci darah secara rutin, di mana 30 anak di antaranya melakukan hemodialisa.
"Total ada sekitar 60 pasien anak-anak. Itu jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi mungkin tidak dijumpai di rumah sakit-rumah sakit lain," ungkap Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI ini di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Ia menyebut, banyaknya pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM terjadi lantaran rumah sakit tersebut menjadi RS rujukan bagi pasien ginjal dari seluruh Indonesia.
"Kami mendapat rujukan dari luar Jakarta dan bahkan dari luar pulau Jawa yang datang ke sini," kata dia.
Mengutip laman Kemenkes, gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak mampu lagi menjalankan fungsinya untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.
Pada anak-anak, kondisi ini bisa bersifat akut (tiba-tiba) atau kronis (jangka panjang).
Meurut dr Eka, penyebab penyakit ginjal pada anak dan dewasa juga berbeda.
Pada anak, gangguan ginjal yang paling sering ditemui biasanya adalah kelainan ginjal bawaan.
"Untuk balita memang yang sering adalah kelainan ginjal bawaan yakni bentuknya dan fungsinya yang tidak normal atau sindrom nefrotik kongenital," tutur dia.
Sementara itu, berikut ini penyebab gagal ginjal pada anak berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan:
- Kelainan bawaan: Seperti ginjal polikistik atau hipoplasia ginjal.
- Glomerulonefritis: Peradangan pada glomeruli, bagian ginjal yang membantu menyaring darah.
- Infeksi ginjal: Seperti pielonefritis.
- Penyakit autoimun: Seperti lupus atau nefritis interstisial.
Gejala gagal ginjal pada anak-anak meliputi:
- Tekanan darah tinggi.
- Kehilangan berat badan atau pertumbuhan yang melambat.
- Oedema (pembengkakan) terutama pada mata, kaki, atau pergelangan kaki.
- Kelelahan atau lesu.
- Mual dan muntah.
- Sering buang air kecil atau kurang buang air kecil.
- Urin berdarah atau berbusa.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya