Sisi Lain Metropolitan

Uniknya Kerajinan Dazafi Craft yang Bikin Orang Minat Beli: Cuma dari Kertas, Tapi Bisa Sekuat Rotan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produk Dazafi Craft karya Heny Naurita (47) tampak seperti terbuat dari rotan, padahal murni berbahan kertas bekas.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Pemilik Dazafi Craft, Heny Naurita (47), menemukan peluang usaha yang tak terduga dari limbah kertas.

Kertas sebagai benda yang tipis itu digubah menjadi kerajinan yang majemuk, dari pot tanaman, tas wanita, hingga keranjang.

Bahkan, banyak orang yang kemudian menjadi calon pembeli tak menyangka bahwa kerajinan buatan Heny murni hanya berbahan kertas bekas.

Heny menceritakan, setiap kali ia menjajakan produknya ke berbagai pameran, banyak yang tidak percaya bahwa semua kerajinan Dazafi Craft dibuat menggunakan kertas.

Sebab, dari tampilannya memang, produk-produk itu terlihat seperti dibuat menggunakan anyaman rotan.

"Awalnya orang nggak nyangka ini terbuat dari kertas. Jadi itu sih kesan pertama. Setelah dia tahu dari kertas, pada kaget, masa sih?," ungkap Heny kepada TribunJakarta.com, Selasa (1/10/2024).

Diungkapkan Heny, tak sedikit pula yang meragukan daya tahan kerajinan buatannya.

Para pembeli kerap kali mempertanyakan apakah barang-barang olahan limbah kertas dari Dazafi Craft itu benar-benar bisa tahan lama.

"Kayaknya penasaran sama kertasnya. Ini kuat nggak sih ini? Ini tahan lama nggak sih ini? Ternyata ya alhamdulillah. Lancar gitu ya. Awet gitu," kata Heny.

lihat foto KLIK SELENGKAPNYA: Polisi Ungkap Detik-detik ABG Putri Habisi Ayah Kandungnya Juragan Toko Perabotan di Duren Sawit

Lantas, bagaimana cara Heny membuat kerajinan yang awet, tahan lama, dan bertekstur keras hanya dari bahan kertas?

Rahasianya ada pada metode pembuatan bahan anyaman.

Proses pengolahan kertas di Dazafi Craft memanfaatkan teknik yang membuat kertas menjadi keras dan tahan lama.

Heny menjelaskan bahwa setelah dianyam, kertas dioleskan lem, kemudian diperkuat dengan plitur dan pernis, sehingga teksturnya menyerupai rotan.

Selain menggunakan kertas HVS, Heny juga memanfaatkan koran bekas sebagai bahan baku.

Seluruh ilmu ini dipelajari Heny secara otodidak melalui YouTube.

"Tapi dilatih, tiap hari saya produksi. Saya penasaran kok orang-orang bisa bikin bagus gitu. Akhirnya ketemu selanya. Wah caranya di sini nih, harus begini, harus begini. Mulai kreasinya dari situ. Karena rutin tiap hari," ungkapnya.

"Murni karena belajar. Kreatif itu timbul karena tekanan ekonomi," tegas Heny.

Adapun sejak 2018 hingga hari ini, produk Dazafi Craft rutin mengisi pameran-pameran dan galeri-galeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikelola Jakpreneur hingga Dekranasda.

Soal harga, Heny menawarkan produk dengan berbagai variasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 800.000 tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.

Kerajinan yang paling mahal pernah ia buat adalah tikar custom seharga Rp 800.000.

Tak cuma di Jakarta, produknya telah menjangkau pasar di luaran sana, seperti Batam, Lampung, bahkan Dubai.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini