Saat awal jadi mahasiswa baru, Devi kemana-mana hanya mengandalkan kedua kakinya.
Baru di tahun kedua, dia mulai naik angkutan umum.
Untuk tambahan biaya hidup, Devi berjualan donat di kampus.
Bahkan, banyak temannya memanggilnya Devi 'Donut'.
Ia juga kerap mengajar les.
"Sering enggak makan pas awal kuliah, merasa bersalah kalau sehari uang habis lebih dari Rp 10 ribu. Ia dapat beasiswa gratis kuliah dari ITB," tulisnya.
Ngajar di pedalaman
Setelah lulus dari ITB, Devi memilih mengabdi sebagai guru di pedalaman Palembang.
Ia ingin mengajar baca, tulis hingga ngaji kepada anak-anak kampung.
"Aku ingin merasakan kehidupan yang tidak biasa," tulis Devi kepada Imam.
Ia pun menjadi guru di pedalaman Palembang selama satu tahun.
Bahkan, Devi bukan lah guru sembarangan.
"Ia sukses bawa murid-muridnya olimpiade sains sampai Jakarta," tulis Imam.
Hidupnya kini
Setelah berusaha keras demi meraih hidup yang layak bertahun-tahun, perjuangan Devi terbayarkan.
Ia kini menjabat di posisi strategis di suatu perusahaan.
Devi juga memiliki segudang pengalaman dengan posisi mentereng.