Marah Dengar Penjelasan Dinas Damkar Depok, Sandi Tantang Hirup Asap Bakaran Sampah Tanpa Masker

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandi Butar Butar dan Tessy Haryati.

Kepala Seksi Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Tessy Haryanti, mengatakan, Martinnus tidak menggunakan masker saat pemadaman, karena lokasi kebakaran berada di luar ruangan, atau terbuka.

“Kalau masker, tidak pakai. Karena TKP tersebut adalah 80 persen ruang terbuka. Jadi masih dimungkinkan untuk sirkulasi udara,” ungkap Tessy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/10/2024).

“Masker dipakai jika pada ruang terbatas dan sepasang dengan tabung udara murni, namanya SCBA,” kata dia lagi.

Namun, Tessy memastikan Martinnus mengenakan alat pelindung diri lain seperti helm dan baju tahan api.

“Pakai itu, alat itu nozzle dan selang, APD itu helm, baju tahan api sama sepatu tahan panas. Pakai semua itu personel yang masuk TKP,” tegas Tessy.

Sementara itu, Tessy tidak bisa menyimpulkan soal penyebab Martinnius meninggal dunia.

“Apakah korban dampak dari kebakaran seperti asapnya? Nah itu medis yang tentukan. Kami hanya upayakan bawa korban ke faskes terdekat, secepatnya,” ujar Tessy.

Sandi Tantang Pejabat Dinas Damkar

Mendengar penjelasan Tessy, Sandi Butar Butar, salah satu petugas damkar Depok, marah besar.

Sandi memang petugas damkar yang kerap mengkritisi Dinas Damkar dan Penyelamatan Depok.

Bahkan saat ini, dia sedang melaporkan dinas tempatnya bekerja itu ke Kejaksaan Negeri Depok, dengan dugaan korupsi.

Sebelumnya ia sempat viral karena membongkar banyaknya alat petugas damkar yang tak layak.

Sandi menentang Tessy yang mengatakan pemadaman kebakaran di area terbuka tak perlu masker.

Sandi juga menantang Tessy untuk menghirup asap bakaran sampah tanpa masker.

“Kalau dia bilang tidak wajib memakai masker, saya tantang dia. Saya bakar sampah di depannya, (lalu) dia tidak memakai masker, bertahan berapa lama dia?” kata Sandi saat ditemui Kompas.com, Jumat (25/10/2024).

Halaman
123

Berita Terkini