Mayat Wanita Tanpa Kepala

Mobil Bak Terbuka yang Dipakai Pelaku Mutilasi untuk Buang Mayat Korban Dipinjam dari Tetangganya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Mobil bak terbuka yang dipakai pelaku mutilasi Fauzan Fahmi (43) untuk membuang mayat korbannya Sinta Handiyana (40) ternyata bukan miliknya pribadi.

Mobil itu dipinjam pelaku dari salah seorang tetangganya yang juga tinggal di Gang Masjid Muara Baru, RT 18 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Ketua RT, Khusnul mengatakan, mobil pikap tersebut merupakan milik warganya yang sehari-hari dipakai untuk berdagang.

“Itu mobil losbaknya bukan punya dia (Fauzan). Itu punya tetangganya warga saya juga, dipakai sehari-hari buat dagang,” ucap Khusnul kepada TribunJakarta.com, Minggu (3 November 2024).

Dalam rekaman CCTV, mobil bak terbuka yang telah dipinjam pelaku dari tetangganya itu diparkirkan di area Pasar Muara Baru Ujung pada Senin (28/10/2024) malam.

Mobil itu kemudian dipakai untuk meletakkan karung berisi mayat Sinta yang sudah dibungkus sedemikian rapi oleh Fauzan.

Dalam rekaman CCTV itu juga, Fauzan terlihat dibantu beberapa pedagang di pasar untuk menaikkan karung berisi jenazah tersebut ke dalam bak mobil.

Salah satu pedagang yang terekam membantu Fauzan mengangkat karung isi mayat ialah Sutrisno.

Sutrisno yang merupakan pemilik toko sembako di pasar itu menegaskan tak tahu bahwa isi karung yang dibawa Fauzan adalah mayat.

Diketahui, aktivitas itu terekam pada Senin (28/10/2024) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Awalnya, Fauzan terlihat mendorong gerobak dengan karung berisi mayat Sinta di atasnya dari kediamannya di Gang Masjid, RT 18 RW 17 Penjaringan.

Fauzan mendorong gerobak itu dibantu seorang pria berjaket merah. Identitas pria berjaket merah itu masih misterius, warga di sekitar lokasi pun tak mengenalinya.

Kemudian, Fauzan dan pria berjaket merah mendorong gerobak memasuki area parkiran pasar.

Mereka mendekat ke arah mobil bak terbuka berwarna hitam yang terparkir di dekat lapak-lapak pedagang.

Saat itu Fauzan dan pria berjaket merah tampak kesulitan mengangkat karung berisi mayat Sinta ke atas bak terbuka.

Kemudian datang dua orang lainnya yang akhirnya membantu menaikkan karung ke atas bak, di mana satu di antaranya ialah Sutrisno.

Sutrisno mengakui benar dirinya sempat membantu menaikkan karung itu ke mobil losbak.

Namun, ia sama sekali tak mengetahui bahwa karung tersebut berisi mayat manusia.

"Saya benar-benar nggak tahu kalau itu isinya mayat," ungkap Sutrisno kepada TribunJakarta.com.

Sutrisno menceritakan, pada saat Fauzan tiba dengan karung berisi mayat itu, ia sedang bersiap-siap pulang ke rumah usai menutup toko sembakonya.

Sutrisno lalu melihat Fauzan dan pria berjaket merah tersebut mengalami kesulitan saat akan mengangkat karung ke atas bak mobil.

"Melihat itu dia kayaknya keberatan terus akhirnya membantu. Bantu dorong doang di dalam mobil," katanya.

Diketahui, dalam rekaman CCTV Sutrisno ialah orang yang mengenakan kaus hitam, bercelana pendek, dan terdapat sebatang rokok di mulutnya.

Saat itu, tanpa menaruh rasa curiga, Sutrisno akhirnya membantu mengangkat karung itu ke atas bak mobil.

Sutrisno baru mengetahui bahwa karung itu berisi mayat ketika dirinya dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Polisi meminta Sutrisno menjelaskan aktivitasnya membantu pelaku menaikkan karung ke dalam bak mobil.

"Namanya kita lihat dia kesusahan bawa itu, saling tolong menolong inisiatif sendiri, dia nggak nyuruh. Lihat di depan mata ada berat gitu masa nggak bantu," ucap dia.

"Baru tahu dengar berita rame katanya itu mayat, katanya yang pas saya naikin itu ternyata mayat, kaget saya. Cuman waktu sebelumnya memang benar-benar nggak tahu. Dari polisi yang ngasih tahu (itu mayat)," pungkas Sutrisno.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini akhirnya menemui titik terang.

Setelah ada penemuan mayat tanpa kepala di Pelabuhan Muara Baru yang ternyata merupakan jenazah Sinta Handiyana, polisi segera melakukan penyelidikan.

Hasilnya, pelaku mutilasi Fauzan ditangkap di rumahnya oleh anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya 1 x 24 jam setelah mayat korban ditemukan di Muara Baru, Selasa (29/10/2024) pagi.

Penangkapan dilakukan setelah polisi menemukan jasad dan bagian kepala korban yang terpisah, dalam jarak sekitar 600 meter.

Tubuh korban ditemukan di kolam belakang SPBU Pelabuhan Muara Baru, sedangkan kepalanya di semak-semak Jalan Inspeksi Waduk Pluit.

Hasil penyelidikan polisi, Fauzan diketahui membunuh Sinta dengan menggunakan pisau yang sering dipakainya memotong hewan.

Sementara itu, terkait sosok korban Sinta Handiyana, yang bersangkutan diketahui sebagai seorang janda anak empat.

Sinta adalah seorang wanita asal Tangerang, Banten yang memang sebelumnya pernah tinggal bertahun-tahun di Muara Baru.

Sebelum ditemukan tewas pada 29 Oktober, Sinta pamit ke keluarganya pada 27 Oktober untuk bekerja dan bertemu temannya di Jakarta.

Keluarga yang tak menerima kabar selama dua hari merasakan kepedihan yang begitu mendalam ketika tahu Sinta sudah tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini