Viral di Media Sosial

ODGJ Ogah Dievakuasi saat Gunung Lewotobi Erupsi, Ternyata Demi Jaga Ayahnya yang Tak Bisa Jalan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menolak dievakuasi oleh relawan, padahal dirinya berada di wilayah zona merah, Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ditemani warga relawan Cakra kemudian mendatangi gubuk reot tempat tinggal ODGJ tersebut bersama ayahnya.

Gubuk tersebut jauh dari kata layak huni. Atas dari gubuk tersebut sudah bolong-bolong.

Saat relawan masuk, ayah ODGJ tersebut tengah terbaring tak berdaya di atas dipan kayu.

"Dan kamipun langsung bergegas menuju ke rumah bapak itu setelah ditunjukkan oleh warga," tulisnya.

"Ternyata benar! Dibalik gubuk bambu yang sudah setengah tidak beratap dan hampir rubuh. Ada seorang kakek renta yang sedang berbaring di kasur seorang diri," imbuhnya.

Relawan akhirnya berusaha membujuk kakek tersebut berserta anaknya untuk mau dibawa ke posko pengungsian.

"Entah beberapa hari kakek ini belum makan dan untungnya tim Cakra tidak butuh waktu lama untuk mengajak kakek agar mau dievakuasi," tulis relawan Cakra.

"Karena kondisi gunung yang terus bergemuruh dan jarak antara rumah kakek dengan gunung sangat dekat," imbuhnya.

Influencer sekaligus relawan Cakra, Sania Leonardo akhirnya memiliki cara jitu agar ODGJ dan ayahnya mau dievakuasi.

Ia menyebut akan mengajak ayah dan anaknya tersebut untuk makan enak.

"Ini sudah kira-kira h+8 dari bencana ledakan yang keras itu," kata Sania.

"Kita bilang biar bapaknya bisa dievakuasi ke posko, kita mau makan enak sama-sama di posko," imbuhnya.

Sesampainya di posko, ayah dan anak itu langsung mendapatkan perawatan medis, mengingat keduanya sudah beberapa hari tak makan dan menghirup abu dari hasil erupsi Gunung Lewotobi.

Netizen yang melihat video tersebut mengaku terharu, atas tindakan ODGJ itu  yang setia menemani ayahnya.

"sedangkan anaknya yg gangguan jiwa saja masih ingat dngn ortunya"

Halaman
123

Berita Terkini