OTK Teror Warga Kota Bekasi

Terus Diteror Tapi Pelaku Tak Kunjung Ditangkap, Korban Penyiraman Air Keras di Bekasi Lapor ke DPR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria di Kota Bekasi diteror dengan cara disiram air keras orang tidak dikenal pada Sabtu (30/11/2024).

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Teror berulang yang mengincar pria berinisial VU (38) di Perumahan Pejuang Pratama, Medan Satria, Kota Bekasi tak kunjung terungkap. 

Pelaku masih bebas berkeliaran, membuat korban dan keluarganya dihantui ketakutan ada teror susulan yang membahayakan jiwa. 

TA adik korban mengatakan, dia sudah berkonsultasi dengan kuasa hukum untuk menyurati dan mendatangi Komisi 3 DPR RI agar kasus yang menimpa kakaknya menjadi atensi. 

"Saya minta tolong dibantu follow up, karena ini saya juga akan pergi ke Komisi 3 DPR RI kalau kayak begini," kata TA, Senin (9/12/2024).

Dihantui Ketakutan

TA, mengatakan, teror tersebut membuat keluarganya selalu dihantui ketakutan setiap kali ada aktivitas orang mendekat ke kediamannya. 

"Iya setiap hari saya lihat CCTV, kayak ada yang ngintai atau enggak, saya takut ada orang jahat datangi rumah saya," kata TA. 

Akibatnya, keluarga korban kini lebih memilih mengurangi aktivitas di luar rumah karena rasa takut yang selalu menghantui. 

"Iya saya sih mengurangi aktivitas saya di luar, jangan sampai ada teror lain, seperti yang bilang saya suka lihat CCTV kalau ada yang mencurigakan saya langsung kirim ke Polisi," jelas dia. 

TA menjelaskan, kasus penyiraman air keras yang menimpa kakaknya sudah dilaporkan ke Polsek Medan Satria. 

Kakaknya VU, sudah dimintai keterangan setelah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta pada Minggu (8/12/2024) kemarin. 

"Terakhir kakak saya sudah BAP (berita acara pemeriksaan), pulang dari rumah sakit langsung mampir ke Polsek," ungkap TA. 

Teror Sudah Terjadi Sejak Juli 2024  

Adik kandung korban, TA, mengatakan, teror yang mengincar kakaknya sudah terjadi sejak akhir Juli 2024. Mobil Isuzu Panther milik VU jadi sasaran serangan saat diparkir di dekat kediaman.  

"Yang pertama itu, mobil abang saya bannya dipecahin, empat-empatnya, itu lokasi mobil abang saya, ada di masjid. Itu sekitar akhir Juli," kata TA, Rabu (4/12/2024).  

Kejadian kedua kembali mengincar mobil korban, kali ini kaca bagian depan dan belakang pecah diduga dihantam palu.  

"Kaca mobil abang saya dipecahin, itu persis ditengah-tengah sepertinya dia pakai palu, nah pas yang ketiga kita udah pasang CCTV," paparnya.  

Meski sudah memasang CCTV, pelaku masih belum juga puas. Mobil milik VU yang diparkir persis di depan rumah dilempar batu.  

Kejadian ketiga ini lanjut TA, pelaku sudah terekam CCTV. Beraksi menggunakan sepeda motor dan beratribut ojek online (Ojol).  

"Karena kita udah pasang CCTV, itu dilempar pakai batu. Batunya itu dilapisin sama plastik. Dilempar, tapi dari sini mengarah ke mobil tapi nggak kena di tengah, kena di kerangka, yang keempat itu dilempar martil," jelas dia.  

Sejak kejadian ketiga dan keempat, VU sebenarnya sudah membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan barang bukti rekaman CCTV.  

Tetapi pada Oktober 2024 kemarin, teror kembali terjadi. Kali ini, pelaku melempar bom molotov ke dalam lubang kaca mobil Isuzu Panther milik korban.  

Alhasil, bagian interior mobil korban ludes kebakar. Kasus ini kembali dilaporkan ke Polisi tetapi kasusnya tak kunjung terungkap.  


Disiram Air Keras  

Pelaku teror yang tak kunjung ditangkap membuat jiwa korban terancam, kendaraan yang berulang kali diincar bukan lagi jadi sasaran.  

Pada Sabtu (30/11/2024) pagi, korban hendak berangkat kerja. Dia berkendara sepeda motor Honda PCX hitam dari kediamannya.  

Tak jauh dari gang rumah, pakai motor dan berjaket ojol, pelaku sudah menunggu korban melintas dengan membawa air keras.  

Teror keenam ini benar-benar membahayakan jiwa korban, dia disiram air keras tepat mengenai bagian wajah.  

"Kondisi dia (korban) sekarang, di bagian (muka) melepuh, terus di sekitar sini (pundak), paling kanan itu agak rusak, kemudian di paha, sedikit di alat vitalnya," jelas TA.  

TA mengungkapkan, kakaknya dirawat intensif di rumah sakit. Pada bagian matanya dokter masih melakukan uji laboratorium apakah perlu untuk dilakukan tindakan operasi.  

"Untuk bagian matanya, sebelah kanan, ini kita masih nunggu, hasil lab rumah sakit, kalau misalnya memang butuh operasi, dia akan dilakuin operasi," terang dia.  

Motifnya Masih Misterius  

Dari teror pertama sampai keenam, TA yakin pelaku merupakan orang yang sama. Hanya saja, piahknya tidak mengetahui identitasnya.  

"Kejadian pertama memang kita enggak ada bukti CCTV, tapi setelah kita ada bukti itu semua mengarah ke satu orang (pelaku yang sama)," kata TA.  

TA menyebutkan, ciri-ciri pelaku menggunakan sepeda motor Honda Beat dengan perawakan bapak-bapak.  

Sejak laporan pertama yang masih berupa teror pengerusakan mobil, kakaknya sudah dimintai keterangan.  

Terkait motif, kakaknya sudah menceritakan segalanya ke Polisi. TA belum bisa menjelaskan secara gamblang permasalahan yang tengah dihadapi kakaknya.  

TA menyerahkan kasus ini ke Polisi, dia berharap penegak hukum dapat segera berindak agar tidak ada lagi korban yang membahayakan jiwa keluarganya.  

"Motif penyerangan kita belum tahu sih, dugaan yang sementara apa untuk lebih jelasnya mungkin tanya aja ke polisi. Karena kita udah ceritain semuanya, kayak yang kita curigain siapa, motifnya apa, cuman saya nggak bisa nyebut," tegas dia.
 
 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini