"Station ketiga adalah HART, digunakan untuk evakuasi korban yang terjebak di gedung tinggi dalam kondisi kebakaran," tambah Desiana.
Teknik HART (High Angle Rescue Technique) mencakup evakuasi vertikal, baik dari bawah ke atas maupun sebaliknya, menggunakan tali dan peralatan khusus.
Desiana menyebut bahwa personel dari berbagai komponen SAR dilibatkan untuk memastikan kolaborasi yang maksimal.
"Harapan kami, masyarakat dan pekerja gedung bisa lebih tanggap mengetahui jalur evakuasi dan tindakan penyelamatan pertama," ujar Desiana.
Antisipasi Bencana Nataru
Latihan ini juga merupakan bagian dari persiapan Basarnas menghadapi Siaga SAR Natal dan Tahun Baru.
Basarnas akan mendirikan posko di titik-titik rawan di wilayah kerja Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Sukabumi.
Menurut Desiana, data dari BMKG tentang potensi cuaca ekstrem dan gempa bumi menjadi dasar penguatan kesiagaan.
"Kami juga fokus pada antisipasi banjir dan pertolongan di air sesuai kondisi cuaca saat ini," katanya.
Untuk itu, pelatihan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak peserta.
Latihan gabungan ke depannya juga direncanakan untuk melibatkan pihak eksternal yang membutuhkan edukasi kebencanaan.
"Kita siap melatih siapa pun demi meningkatkan kapasitas penanganan bencana," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya