Sementara nama yang ditarik keluar ialah, Latyr Fall, Syahrul Lasinari, dan Akbar Tanjung.
Namun pada kenyataannya, hanya dua dari tiga pemain PSM yang keluar dari lapangan.
Kondisi tersebut pun membuat Juku Eja bermain dengan total 12 pemain di laga yang berakhir dengan kemenangan skor 3-2 tersebut.
Seusai pertandingan, kondisi di lapangan akhirnya mematik protes keras dari Barito Putera.
Keributan di lapangan Stadion Batakan tidak bisa dihindarkan.
Pihak Barito Putera yang diwakili oleh pelatih kepala Rahmad Darmawan menuturkan, ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh PSM.
Eks pelatih Timnas Indonesia meminta kemenangan PSM dianulir.
"Ada pergantian dari PSM Makassar, kenapa tadi ada sedikit ribut," ujar Rahmad Darmawan dilansir BolaSport, Senin (23/12/2024).
"Di situ terjadi suatu pelanggaran pasal pertandingan, apabila seorang pemain tidak sah dalam bermain di tim bisa diberi sanksi, kalah tiga poin," terangnya.
"Kenapa tidak sah, karena mereka (PSM) bermain dengan 12 pemain. Itu jelas ada rekamannya."
"Kami tadi sudah mencoba menyampaikan bahwa ada 12, malah mereka tadi emosi," ujarnya.
Jika PSM Makassar terbukti menurunkan 12 pemain, maka Barito Putera menginginkan kemenangan tersebut dicabut.
Tak hanya itu, Barito Putera menginginkan PSM Makassar mendapatkan pengurangan poin dan denda.
Berikut bunyi pernyataan Barito Putera di unggahan Instagram.
"Dear, PSSI dan Liga 1. Kami bermain melawan 12 pemain."