TRIBUNJAKARTA.COM - Saat tim bos rental mobil datang ke Kantor Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan pada Kamis (2/1/2025), respons polisi menjadi sorotan.
Ilyas Abdurrahman (48), bos rental mobil, bersama tim awalnya mengadukan ke polsek tersebut bahwa mobil rentalnya telah dibawa kabur.
Namun, Polsek Cinangka menolak aduan itu karena mengira tim bos rental mobil tersebut berasal dari pihak leasing.
Ilyas sudah meyakinkan kepada polisi bahwa mereka bukan dari leasing.
"Dibantahkan oleh ayah saya dengan hendak menunjukkan BPKB, STNK dan kunci serep sebagai alat bukti kepemilikan kendaraan," ujar Rizky Agam, ayah korban penembakan seperti dikutip TV One yang tayang pada Sabtu (4/12/2024).
Tujuan tim rental mobil meminta pendampingan karena pelaku membawa senjata api.
Anggota polisi yang piket lalu menanyakan hal tersebut kepada Kapolsek AKP Asep Iwan.
Akan tetapi, Kapolsek menolak permohonan tim rental mobil untuk memberikan pengawalan.
Tim malah disarankan untuk mengejar sendiri mobil tersebut yang dibawa pelaku bersenjata api.
"Kami pun mendapatkan saran agar kami mengejar mobil kami sendiri, padahal kami tahu bahwa mobil tersebut memiliki senjata api, tapi respons dari petugas yang piket pada malam itu mengatakan bahwa senjata api itu hanya bohongan," ujarnya.
Agam menceritakan, dia dan sang ayah, serta tim dari rental, awalnya membuntuti mobil sewaan yang diduga akan digelapkan, pada Kamis (2/1/2025) dini hari.
Dugaan kuat akan penggelapan muncul sebab, dua dari tiga GPS di mobil tersebut diputus.
Agam dan tim sempat memergoki mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan itu, di daerah Pandeglang.
Namun, ternyata, orang di dalam mobil Brio itu menodongkan pistol sambil mengancam akan menembak.
Orang tersebut juga mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Laut.