Cek Kesehatan Gratis

Pj Teguh Klaim Program Cek Kesehatan Gratis Tak Pengaruhi Efisiensi Anggaran di Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JAKARTA KEKURANGAN STOK TABUNG GAS - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan masalah stok tabung gas di Jakarta yang ternyata mengalami kekurangan. Pedagang daerah penyangga dianggap masih mengambil stok tabung gas dari Jakarta yang memiliki harga eceran tertinggi (HET) lebih murah.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, PULO GADUNG - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan, program cek kesehatan gratis yang hari ini mulai dilaksanakan serentak di 44 puskesmas tak mengganggu pelaksanaan efisiensi anggaran.

Ia pun memastikan, program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini dijalankan menggunakan persediaan medis yang ada.

“Sejauh ini cek kesehatan gratis menggunakan APBN. Tapi untuk saat ini, kami masih menggunakan persediaan bahan medis habis pakai,” ucapnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).

Teguh juga menekankan salah satu fungsi petugas medis ialah untuk melayani masyarakat, salah satunya melakukan screening kesehatan.

Oleh karena itu, Teguh memastikan program ini tak akan mempengaruhi efisiensi anggaran.

“Kerjanya petugas medis itu kan salah satu tugasnya, perannya memang melayani masyarakat, screening,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menginstruksikan jajaran pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah untuk melakukan efisiensi anggaran.

Perintah Presiden Prabowo ini langsung ditindaklanjuti Teguh dengan menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Efisiensi dan Penyesuaian Belanja Tahun Anggaran 2025.

Ingub ini disebut Teguh, nantinya bakal disampaikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta pun baru sekedar menandai program-program yang akan dipangkas anggarannya.

Selanjutnya, proses pemangkasan anggaran program akan dilakukan di era kepemimpinan Pram-Rano.

“Sebenarnya kami hanya membintangi, nanti eksekusinya. Biarlah nanti bapak gubernur dan wakil gubernur terpilih yang akan memetakan konkretnya, kemudian mengeksekusinya,” tuturnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini