TRIBUNJAKARTA.COM - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bukan cuma jadi sekadar bantuan kesehatan, melainkan penyelamat hidup bagi segelintir orang.
Puspa Rahmawati (44) misalnya. Tujuh tahun terakhir ini Puspa mengandalkan program tersebut untuk membantu dirinya menjalani cuci darah rutin, tanpa mengeluarkan biaya.
Puspa menderita gagal ginjal kronis. Dengan penyakit tersebut, Puspa harus cuci darah dua kali seminggu dengan biaya yang tidak sedikit.
“Sebagai pasien dengan kebutuhan cuci darah dua kali seminggu, jujur saya tidak akan mampu membayar biaya perawatannya dengan uang pribadi sejak tahun 2018 lalu, karena kalau dihitung angkanya hampir miliaran,"
"Untungnya ada BPJS Kesehatan dan saya sudah terdaftar jadi pesertanya lewat kantor suami, cukup memastikan statusnya aktif dan mengikuti prosedur layanan, alhamdulillah perawatan cuci darah saya selalu gratis dijamin program ini,” ujar Puspa yang kala itu sedang menjalani dialisis, pada Kamis (30/1/2025).
Puspa mengakui baru menyadari pentingnya kesehatan setelah menelan kenyataan bahwa dirinya jatuh sakit.
Biaya pelayanan kesehatan yang tidak murah, membuat Puspa sadar pentingnya perlindungan program JKN.
“Jadi dulu saat masih usia 37 tahun itu, saya bisa dibilang cukup cuek dengan penyakit, dengan anggapan paling karena kelelahan saja mengurus rumah dan anak, kebiasaan itu terus berlanjut berbulan-bulan, sampai suatu waktu kondisi saya drop dan dibawa ke UGD Rumah Sakit Siloam Asri," kata Puspa bercerita.
"Di sana saya dilakukan pemeriksaan lengkap, dan dokter mendiagnosa saya terkena sakit gagal ginjal kronis. Faktor utamanya karena hipertensi yang tidak terkontrol, sontak saya kaget dan sangat sedih mendengar hal tersebut,” bebernya.
Selain hipertensi yang tidak terkontrol seperti yang dialami oleh Puspa, masih ada beberapa penyebab lain yang berisiko terhadap penyakit gagal ginjal kronis ini.
Diantaranya seperti mengidap diabetes, gangguan pada prostat, obesitas, memiliki kebiasaan merokok, menderita penyakit ginjal atau terdapat riwayat penyakit ginjal secara genetik.
Untuk kondisi gagal ginjal kronis yang dialami Puspa, prosedur cuci darah menjadi alternatif dalam membantu ginjal menjalankan fungsinya secara normal.
“Pada intinya saya direkomendasikan untuk cuci darah rutin dua kali dalam seminggu, awalnya saya banyak khawatirnya, terutama terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan setiap tindakan, untungnya saat itu petugas menjelaskan selama kepesertaan BPJS Kesehatan aktif dan mengikuti prosedur, seluruh biayanya gratis alias tidak dibebankan lagi kepada saya,"
"Sejak mengetahui itu saya menjadi tenang, karena program ini memberikan harapan untuk saya untuk terus menjalani hidup dengan baik,” kata Puspa.
Menjalani hemodialisasi dalam tujuh tahun terakhir, tentunya Puspa cukup banyak menghabiskan waktu di fasilitas kesehatan.