Pekerja dengan Masa Kerja Kurang dari 1 Tahun Berhak Dapat THR! Begini Cara Hitungnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi THR

TRIBUNJAKARTA.COM - Begini cara hitung besaran THR bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari 12 bulan.

Kementerian Ketenagakerjaan RI telah menerbitkan Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025 yang berisi aturan mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja atau buruh di perusahaan.

THR wajib diberikan pada pekerja yang mempunyai masa kerja setidaknya satu bulan secara terus menerus atau lebih, dan pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan pedanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

Bagi pekerja yang sudah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, berhak atas THR sebesar satu bulan upah.

Akan tetapi bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan atau (minimal) satu bulan secara terus menerus atau lebih, maka perusahaan wajib memberikan THR secara proporsional dengan perhitungan sebagai berikut:

RUMUS: (Masa kerja : 12 bulan) x 1 bulan upah

Perlu dicatat, besaran THR yang diterima pekerja bergantung dengan masa kerjanya.

Sementara bagi pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, THR juga diberikan sebesar satu bulan upah, akan tetapi perhitungan satu bulan upah dihitung sebagai berikut:

Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.

Pekeria/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, pemberian upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

Khusus pekerja yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah satu bulan dimaksud akan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.

Namun bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, atau kebiasaan, lebih besar dari nilai THR Keagamaan sebagaimana aturan tersebut, maka THR Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja buruh sesuai dengan Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama, atau kebiasaan tersebut.

Adapun berdasar aturan yang diterbitkan Kemnaker, batas waktu pembayaran THR oleh perusahaan yakni dilakukan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Keagamaan.

THR Keagamaan wajib dibayarkan oleh pengusaha secara penuh dan tidak boleh dicicil.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berita Terkini