Kendati bicara keras, Hercules mengajak Gatot untuk saling introspeksi dan bermaafan.

"Kita tidak usah membawa itu, minimal, teman-teman, negara ini negara hukum. Pak Gatot memperbaiki koreksi statement-statement itu dan saya juga menahan diri memperbaiki koreksi apa statement-statement saya yang salah," jelasnya.

Cerita di Baliknya

Saat berbicara di depan awak media di kediamannya, Hercules tidak hanya didampingi para anggota Grib Jaya, ia juga didampingi praktisi pengacara, Sunan Kalijaga.

Sunan mengaku sudah akrab lama dengan Hercules.

Pengacara yang juga Politikus Gerindra itu kerap menjadi tandem diskusi Hercules urusan hukum.

Sunan mengatakan, alasan di balik permintaan maaf Hercules ke Sutiyoso dilandasi sejarah Kopassus.

Kemarahan Hercules hanya spontanitas dan segera mereda tatkala teringat Sutiyoso yang pernah menjadi Wadanjen Kopassus.

Hercules menceritakan kepada Sunan pengalamannya menjadi tenaga bantuan operasional (TBO) bersama Kopassus saat operasi di Timor Timur tahun 1970-an.

Sejarah itu membuat Hercules hormat dan mencintai korps baret merah, termasuk para purnawirawannya.

"Dia dapat tanda penghargaan, dia itu tim bantuan operasi, TBO di TimTim (sekarang Timor Leste) Bersama Kopassus."

"Maka dia menyampaikan permohonan maafnya kepada Pak Sutiyoso."

"Dia ingat, oiya Bapak (Sutiyoso) juga baret merah," kata Sunan kepada TribunJakarta melalui sambungan telepon, Jumat (2/5/2025).

Sementara itu, Sunan mengungkap cerita di balik Hercules yang tetap geram terhadap Gatot kendati sudah memaafkan Sutiyoso.

Kemarahan Hercules didasari kebingungannya terhadap sikap Gatot.

Menurutnya, mantan Panglima TNI itu menyerangnya tanpa alasan yang jelas.