Polisi Cabut Bendera FBR dan GRIB JAYA di Jakarta Timur, Razman Nasution: Berlaku Untuk Semua Ormas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATRIBUT ORMAS DITERTIBKAN - Ilustrasi pencabutan atribut ormas. Polres Metro Jakarta Timur menggelar kegiatan penertiban dan penurunan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) yang terpasang di sepanjang jalan dan area publik pada Senin (12/5/2025). Dalam operasi tersebut, 10 bendera Forum Betawi Rempug (FBR) dan 4 bendera Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya ditertibkan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi menurunkan bendera ormas Forum Betawi Rempug (FBR) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di sepanjang jalan serta area publik Jakarta Timur, Senin (12/5/2025).

Penertiban atribut ormas itu digelar oleh Polres Metro Jakarta Timur.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketertiban umum serta mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur.

Hasilnya, 10 bendera FBR dan 4 bendera GRIB JAYA ditertibkan dalam kegiatan penertiban dan penurunan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas).

Sebanyak 52 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP dikerahkan dalam operasi tersebut.

Apel pengamanan dipimpin oleh Kabag Ops Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Rahmat Eko Mulyadi, didampingi Pamenwas AKBP Ruslan.

"Penertiban dilaksanakan sesuai arahan pimpinan guna menjaga netralitas ruang publik. Atribut yang dipasang sembarangan dapat memicu konflik sosial atau memberikan kesan dominasi kelompok tertentu. Ini adalah langkah preventif demi ketertiban dan keamanan bersama," jelas AKBP Rahmat pada Selasa (13/5/2025).

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan, penertiban ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk menciptakan ruang publik yang bebas dari simbol-simbol yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

"Kami berkomitmen menciptakan Jakarta Timur yang tertib, aman, dan inklusif bagi semua warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang bersifat intimidatif atau menciptakan kesan penguasaan wilayah. Ini juga bentuk netralitas negara terhadap seluruh kelompok masyarakat," ungkapnya.

Polres Metro Jakarta Timur memastikan operasi serupa akan terus dilaksanakan secara rutin demi menjaga situasi yang aman, tertib, dan harmonis di tengah masyarakat.

Hal ini untuk menutup akses dan aksi premanisme berkedok ormas yang kerap meresahkan masyarakat sekitar.

"Kami lakukan ini secara tegas namun tetap mengedepankan pendekatan humanis," tambah Lilipaly. 

Tim gabungan menyisir sejumlah titik yang kerap dijadikan lokasi pemasangan bendera ormas.

Adapun lokasi yang jadi sasaran di antaranya:

1. Depan Masjid Nurul Ihsan, Jalan Raya Cipinang Jaya, Jakarta Timur.

2. Depan SPBU Cipinang Jaya, Jakarta Timur.

3. Depan Stasiun Jatinegara, Jalan Bekasi Timur, Jakarta Timur.

4. Sepanjang Jalan Raya Jatinegara Timur, Jakarta Timur.

Pernyataan Razman Nasution

Sementara itu, Ketua Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya Razman Arif Nasution menuturkan bahwa pihaknya tidak keberatan jika atribut miliknya ditertibkan.

"Ya kalau dianggap atribut itu melanggar hukum atau melanggar aturan silahkan dicopot," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, selama aparat tidak tebang pilih dalam menertibkan atribut maka boleh-boleh saja.

"Harus berlaku untuk semua ormas dan jangan hanya ormas GRIB," tambah Razman.

Diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat menertibkan sebanyak 109 bendera dan dua spanduk milik organisasi masyarakat (ormas) dalam operasi Brantas Jaya 2025, Jumat (9/5/2025).

Operasi ini dilakukan serentak di delapan wilayah Polsek jajaran guna menciptakan ketertiban dan menghindari potensi gesekan horizontal antar kelompok.

“Penurunan atribut ormas ini bagian dari penegakan aturan untuk menjaga ketertiban umum. Tidak boleh ada simbol kelompok yang menguasai ruang publik seenaknya,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan Sabtu (10/5/2025).

Wilayah dengan penurunan atribut terbanyak tercatat di Kecamatan Sawah Besar, yakni sebanyak 32 bendera dari berbagai ormas.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar apel siaga anti premanisme Berantas Jaya 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan operasi akan berlangsung mulai hari ini hingga 15 hari ke depan.

Lewat operasi anti premanisme, diharapkan situasi Kamtibmas dan iklim investasi di Jakarta dan sekitarnya dapat terjaga.

"Situasi Kamtibmas yang kondusif dapat menciptakan iklim investasi yang stabil di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Karyoto.

Dia memastikan operasi akan dilakukan melalui pendekatan hukum yang terukur serta didukung oleh data intelejen yang akurat.

Kapolda menegaskan tidak akan pandang bulu siapa pun yang terlibat dalam aksi premanisme bakal ditindak secara tegas.

"Operasi anti premanisme dilaksanakan dengan target utama untuk memastikan seluruh pelaku tindak pidana yang tergolong dalam aksi premanisme baik yang dilakukan perseorangan maupun kelompok diberikan sanksi hukum tanpa toleransi ataupun pengecualian," imbuhnya.

Operasi Berantas Jaya 2025 juga diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak hukum.

Irjen Karyoto berkomitmen menumpas segala bentuk premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Jadikan momentum operasi ini sebagai kesempatan untuk menyembuhkan kembali kepercayaan publik terhadap aparatur keamanan," ucap dia.

Adapun operasi ini bakal melibatkan 999 personel gabungan dari unsur Kepolisian, TNI hingga Satpol PP. 

Semua unsur yang terlibat harus bahu membahu memberantas premanisme.

"Seluruh personel untuk senantiasa mengutamakan keselamatan diri dalam menjalankan tugas operasi ini," ucapnya.

Selain itu Karyoto menyoroti kasus tawuran yang meningkat pada April 2025. 

Tanpa disadari tawuran dapat menjadi bibit dari aksi premanisme di masa depan dan menganggu situasi Kamtibmas. 

"Cikal bakal serta bibit aksi premanisme yang dapat berkembang di masa depan," ucap dia.

Aksi premanisme yang meresahkan serta kerap dirasakan masyarakat di antaranya parkir liar hingga pemalakan yang dilakukan terhadap sejumlah perusahaan. (Tribunnews.com/WartaKota)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini