Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Bank Jakarta berhasil menorehkan capaian gemilang dengan membukukan portofolio tabungan pelajar senilai Rp 1,7 triliun melalui 2,3 juta rekening per Juli 2025.
Prestasi tersebut mengantarkan Bank Jakarta meraih penghargaan Kategori Bank Implementasi KEJAR Terbaik Subkategori Bank Pembangunan Daerah dalam ajang KEJAR Award 2025 Yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK kepada Direktur Kepatuhan Bank Jakarta, Ateng Rivai, di Jakarta pada 22 Agustus 2025.
KEJAR Award merupakan ajang apresiasi OJK bagi industri perbankan yang konsisten menjalankan program edukasi keuangan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), tindak lanjut dari Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Tahun ini, penghargaan diikuti 503 bank yang dinilai berdasarkan jumlah rekening, nominal simpanan, rasio rekening aktif, publikasi program, hingga kepatuhan pelaporan periode September 2024–Juni 2025.
Direktur Kepatuhan Bank Jakarta, Ateng Rivai, menyebut penghargaan ini sebagai bukti nyata komitmen Bank Jakarta dalam mendorong inklusi keuangan di kalangan pelajar.
“Penghargaan ini hasil sinergi Pemprov DKI Jakarta dengan Bank Jakarta melalui program Kartu Jakarta Pintar Plus yang membuka akses masa depan lebih baik bagi generasi muda,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (24/8/2025).
Pertumbuhan rekening pelajar Bank Jakarta juga mencatat tren positif, naik 6 persen secara tahunan, dari 2,2 juta rekening pada Juli 2024 menjadi 2,3 juta rekening di Juli 2025, atau bertambah 130 ribu rekening.
Hingga saat ini, Bank Jakarta telah mengakuisisi 3.514 sekolah dengan rata-rata 2.500 rekening pelajar baru per bulan, menjangkau jenjang TK hingga SMA/SMK/MA.
Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa pendekatan kreatif menjadi kunci agar literasi keuangan mudah dipahami generasi muda.
“Kami ingin pelajar bukan hanya paham, tapi terbiasa mempraktikkan keuangan digital sehari-hari. Digitalisasi layanan turut mempercepat pemasaran produk tabungan dan memperluas akses perbankan,” ujarnya.