Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi juga terus berupaya mengendalikan sampah mulai dari hulu lingkungan tempat tinggal.
Pemkot Bekasi sebenarnya memiliki program pengelolaan sampah dari hulu, diantaranya bank sampah dan membina komunitas pengusaha maggot yang memanfaatkan limbah rumah tangga.
Hanya saja, seluruh program tersebut belum masif berjalan. Sehingga limbah dari hulu masih banyak bermuara di TPA Sumur Batu yang jumlahnya mencapai 1.8000 ton per hari.
"Kita optimalisasi termasuk bagaimana mengolah dan menghancurkan sampah dimulai dari hulunya," tegas Tri.
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi kian memprihatinkan akibat kelebihan daya tampung dan minimnya alat berat.
Video memperlihatkan truk pengangkut sampah terguling pada saat antre di TPA Sumur Batu viral, diunggah akun media sosial @infobekasi.
Truk tersebut tumbang sebelum sempat menurunkan muatannya, hal diduga karena kondisi TPA Sumur Batu yang sudah melebihi daya tampung.
Narasi dalam unggahan menyebut, antrean truk sampah yang hendak menurunkan muatan mengular disebabkan medan yang menggunung.
Bukan hanya itu, fasilitas alat berat di TPA Sumur Batu juga minim sehingga proses bongkar muat truk sampah memakan waktu lama.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya