Jalanan akses ke Pelabuhan Kali Adem telah tertutupi banjir rob.
Air dengan deras mengalir dari lautan memasuki saluran air hingga meluap ke jalanan permukiman.
Terpantau para warga mulai kesulitan melintasi jalanan permukiman di sekitar Jalan Dermaga Ujung 2, Blok Empang Muara Angke.
Begitupun kendaraan roda dua dan roda empat yang juga melaju pelan menerjang banjir rob.
Dalam tiga hari terakhir, permukiman itu terus kebanjiran akibat limpasan air laut.
"Sudah tiga hari lebih, Pak. Kita bisa dibilang sudah terbiasa. Cuma ya itu, waktu istirahat kita jadi terganggu karena banjirnya malam-malam," ucap Supriyadi.
Ia menjelaskan, fenomena rob memiliki pola berbeda tergantung musim.
Jika musim hujan, air biasanya naik di malam hari.
Sebaliknya, pada musim kemarau, banjir rob kerap terjadi siang hari.
Menurut Supriyadi, selama tiga hari belakangan, air mulai naik dari arah laut sekitar pukul 19.00 WIB dan mencapai puncaknya hingga pukul 02.00 dini hari.
Ketinggian air bisa mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter pada saat-saat tersebut.
"Air naik dari pinggir laut sana jam 7 malam, terus turun ke wilayah warga sampai jam 2. Itu bisa sampai satu meter tingginya," ujarnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya