Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Otista di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur yang dipenuhi gulungan kabel udara semrawut dikeluhkan warga.
Akses JPO Otista yang seharusnya steril agar dapat nyaman dan aman dilintasi warga kini justru disesaki gulungan kabel udara semrawut, bahkan sejumlah bagian besi pengamanan hilang.
Qonita, pejalan kaki yang kerap melintas di lokasi mengatakan kondisi JPO Otista yang dipenuhi gulungan kabel udara semrawut ini bahkan sudah bertahun-tahun terjadi.
"Saya setiap hari sejak tahun 2018 berangkat kerja selalu lewat sini (JPO Otista), dari dulu sudah seperti ini kondisinya," kata Qonita di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya kondisi gulungan kabel udara semrawut di JPO Otista bukan hanya membuat tak sedap dipandang, tapi membahayakan para pejalan kaki yang melintas di lokasi.
Sebagai pejalan kaki, dia mengaku khawatir gulungan kabel udara tersebut dapat menghantarkan aliran listrik ke badan JPO Otista yang membahayakan pejalan kaki.
Pasalnya di sepanjang akses JPO Otista terdapat banyak kabel udara semrawut yang dibiarkan begitu saja, khususnya pada bagian besi pengaman anak tangga ketika hendak menapaki JPO.
"Kondisi banyak kabel membuat risih, kadang kalau hujan takut juga. Kan kita enggak tahu kalau kabelnya ada aliran listriknya. Apalagi (rangka) JPO kan dari besi, khawatir," ujar Qonita.
Gulungan kabel udara pada akses JPO Otista ini berbanding terbalik dengan program Pemprov DKI Jakarta yang sejak tahun 2022 mulai menertibkan kabel udara semrawut.
Pasalnya di saat Pemprov DKI Jakarta menggaungkan penertiban kabel udara dan memindahkannya ke dalam tanah, gulungan kabel udara justru teronggok di fasilitas umum.
Miranda, pejalan kaki yang juga kerap melintas di JPO Otista berharap Dinas Bina Marga DKI Jakarta dapat segera melakukan penanganan terhadap kabel udara semrawut di JPO.
"Harapannya pemerintah lebih peduli sama fasilitas umum, karena kan memang buat warga juga. Kalau ada perawatan kan warga jadi lebih nyaman untuk menggunakan," tutur Miranda.