Viral di Media Sosial

Ini 5 Fakta Kasus Ronald Siahaan Sindir Wali Kota Pematang Siantar yang Disebut Tak Peduli Atlet MMA

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SINDIRAN ATLET MMA - Atlet MMA One Pride, Ronald Siahaan menyindir Wali Kota Pematang Siantar, Wesly Silalahi yang dituding tidak memedulikan atlet MMA. (Istimewa dan Kompas.com/Teguh Pribadi).

TRIBUNJAKARTA.COM - Atlet Mixed Martial Arts (MMA) One Pride, Ronald Siahaan, menyindir Wali Kota Pematang Siantar, Wesly Silalahi. 

Ronald menyebut Wesly tidak peduli dengan olahraga MMA, terlebih dengan talenta atlet muda lokal. 

Hal itu diungkapkan Ronald saat berhasil mempertahankan gelar MMA One Pride dalam gelaran duel title fight lightweight champion, di Bandung, Sabtu (14/6/2025). 

Berikut sederet fakta terkait sindiran Ronald ke Wesly yang memantik sorotan publik. 

1. Tidak didukung

Ronald mengaku kecewa dengan ucapan Wali Kota Wesly Silalahi saat menyambut kedatangan atlet junior MMA, Ajai Pasaribu beberapa waktu lalu.

Alih-alih mendapat dukungan, juniornya tersebut malah mendapat perkataan yang menyayat hati para atlet.

Ronald mengatakan Wali Kota Siantar meremehkan profesi atlet yang dianggap tidak jelas masa depannya.

Ronald yang baru menang by decision dari lawannya langsung meminta agar pernyataannya direkam dan diviralkan. 

“Tolong rekam saya, ada satu kekecewaan saya yang. Minggu kemarin salah satu junior saya Ajai Pasaribu, minta dukungan kepada Wali Kota Pematangsiantar.

"Saya hargai bapak saya tidak akan sebut nama bapak. Kemarin adik saya minta dukungan, alangkah kecewanya saya mendengar dukungan bapak itu, saya mendengar bapak menyuruh berhenti karena tidak ada uang. Omongan bapak harus dicabut dalam-dalam,” katanya dengan nada tinggi.

2. Masa depan atlet bakal suram

Ronald yang mengenakan Ulos Batak bertuliskan Pematangsiantar itu, terlihat sangat emosional saat menyampaikan pesan untuk menyindir Wali Kota Siantar.

“Kalian tidak tau darah-darah kami disini, kami bertemu bapak karena kami bangga bertemu pemimpin daerah kami. Tapi bapak bilang, tidak ada atlet jadi kaya, bagus kalian kerja di rumah saya, saya gaji. Saya sangat kecewa,” ungkapnya.

Ronald pun beranggapan masa depan atlet di Kota Pematangsiantar akan suram.

Sebab, sosok pemimpinnya memiliki pandangan yang sangat sempit terkait kehidupan seorang atlet.

“Saya sangat kecewa, berarti masa depan atlet di pematang siantar akan mati. Tolong hargai atlet di daerah manapun, tolong hargai atlet di Indonesia,” ucapnya Sabtu (14/6/2025) kemarin.

3. Akun IG Wali Kota diserbu warga net

Akun instagram Wali Kota Pematangsiantar itu pun diserbu warganet.

Terdapat dua akun instagram Wesly Silalahi yakni @weslysilalahiofficial yang memiliki 1.039 pengikut dan @weslysilalahi.sh.m.kn dengan 2.368 pengikut.

Akun @weslysilalahi.sh.m.kn terlihat dikunci.  Sementara akun @weslysilalahiofficial dibuka untuk publik.

Akun itu menampilkan kegiatan Wali Kota Pematangsiantar itu.

Warganet pun menyerbu akun tersebut setlah disindir Ronald Siahaan. 

Satu diantaranya atlet MMA Juan Munthe dengan akun @juanmun27_.

"Selamat malam pak Kami seorang atlet,dan jadi atlet adalah talenta yang diberikan Tuhan, kami juga pengennya jadi walikota, seperti bapak. Tapi gak mungkin kan semua jadi walikota..Jadi tolong hargai yah pak setiap atlet yang berusaha mengharumkan nama baik daerah, kalo gak bisa support setidaknya jangan jatuhkan mentalnya.. Hormat pak #oneprideuntukindonesia," tulis Juan Munthe dikutip TribunJakarta.

4. Penjelasan Ketua Koni

Ketua KONI Pematangsiantar, Riau Alexander Siahaan berdalih ada kesalahpahaman antara atlet MMA tersebut dengan Wali Kota Pematangsiantar.

Riau pun menjelaskan kronologi kesalahanpahaman tersebut.

Sebelumnya bahwa Ajai Pasaribu bersama manajernya sempat berkomunikasi dengannya untuk meminta dukungan. Termasuk untuk bertemu dengan Wali Kota Wesly Silalahi. 

Pertemuan Ajai Pasaribu dan manajernya dengan Wesly Silalahi pun terwujud. Ada dukungan Anggota DPRD Metro Hutagaol saat itu yang menjembatani pertemuan. 

Alhasil, Wali Kota Pematangsiantar siap membantu dari sisi transportasi. Namun para atlet mengaku sudah tidak perlu dengan bantuan tersebut lantaran tiket transportasi sudah ditanggung pihak MMA One Pride.

“Jadi di dalam pembicaraan itu, Pak Wali (Wesly Silalahi) kemarin menawarkan untuk membelikan tiket. Pak Wali minta KTP biar dibelikan tiket pesawat, tapi beliau (Ajai Pasaribu dan Manajer) bilang sudah dicover oleh MMA One Pride. Penawaran itu nggak di-follow up oleh Ajai dan Manajernya,” kata Riau , Minggu (15/6/2025). 

Disinggung terkait isi pembicaraan, Riau mengaku bahwa Ajai sempat menceritakan kepadanya apa yang disampaikan oleh Wali Kota Wesly Silalahi yang memang punya latar belakang sebagai pengurus gulat nasional periode 1996-2000. 

“Tentu Pak Waki Kota membagikan pengalamannya dengan Ajai Pasaribu dan manajernya. Secara pribadi saya lihat, Pak Wesly mungkin menjelaskan kehidupan atlet itu gak gampang, tantangannya berat,” kata Riau. 

“Mungkin bagi setiap atlet ucapan ini sangat mengganggu. Tapi ini bisa menjadi motivasi untuk kita lebih hebat lagi dari tiap pertandingan ke pertandingan berikutnya,” kata Riau. 

Riau juga menjelaskan bahwa MMA merupakan seni beladiri multidisiplin yang sudah komersil. Bukan lagi olahraga kelompok umur atau amatiran. 

“Banyak memang ketidaktahuan masyarakat bahwa semua olahraga, termasuk MMA itu bagian dari olahraga prestasi. Padahal Itu adalah level profesional di mana menang dan kalah sudah dibayar. Itu sudah komersil,” kata Riau. 

Tapi begitu pun, ujar Riau, KONI dan Pemko Pematangsiantar terbuka untuk membantu. Apalagi pada tahun 2025 ini, banyak cabang olahraga mendapat perhatian Wali Kota Pematangsiantar untuk menggelar kejuaraan daerah, baik olahraga formal maupun tradisional. 

“Kalau dari KONI sendiri, bahwasanya tahun ini kita mulai dari penyelesaian anak-anak yang akan berangkat ke Kejurda, kita pun siapkan anggaran untuk pembinaan kita,” kata Riau. 

“Pak Wali sangat memperhatikan olahraga mulai dari kelompok umur. Cabang olahraga formal dan tradisional. Kemarin pun masih ingat kita, Pak Wali memberikan bonus atlet PON dan atlet Porprov sampai ratusan juta,” kata Riau. 

Riau juga menyebut bahwa dalam waktu dekat KONI dan Dinas Pemuda Olahraga Kota Pematangsiantar akan bertemu dengan Ajai Pasaribu untuk menjalin silaturrahmi dan penguatan dunia olahraga beladiri. 

“Jadi mungkin, itu bentuk curahan hati Ajai, dan hanya ingin mendapat dukungan dari bapak wali kota. Kemudian direspons oleh Pak Wali dengan pengalamannya. Seperti itu,” katanya.

5. Bantahan Wesly

Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, menanggapi tudingan dari atlet Mixed Martial Arts (MMA) asal Pematangsiantar, Ronald Mastrana Siahaan, yang menyebut dirinya tidak peduli terhadap nasib atlet.

Wesly menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar, mengingat dirinya memiliki latar belakang sebagai mantan pengurus olahraga di tingkat nasional.

“Panggil atletnya ke sini, benar nggak aku ngomong begitu. Jangan ngomong saja. Saya nggak pernah, saya ini Bendahara KONI enam tahun, saya pendukung atlet. Jadi lihat latar belakang saya, saya juga (mantan) Bendahara Gulat Nasional,” kata Wesly saat diwawancarai di depan Gedung IV Pasar Horas, Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (15/6/2025).

Wesly menegaskan bahwa tudingan tersebut bertolak belakang dengan apa yang telah ia jalani selama bertahun-tahun sebelum menjabat sebagai Wali Kota.

“Menurut saya sangat bertolak belakang. Cek latar belakang saya, saya mantan Bendahara KONI dan pengurus Gulat Nasional. Delapan tahun, loh,” ujar Wesly.

“Jadi kalau dibilang saya tidak peduli dengan atlet, sangat sangat bertentangan dengan apa yang saya kerjakan,” tambahnya. (TribunJakarta/TribunMedan/Kompas).

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini