Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melalui Kantor SAR Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan darurat di transportasi publik perkotaan.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama digelar pada Minggu (22/6/2025) di area Car Free Day (CFD) Dukuh Atas, Jakarta.
Kegiatan ini turut diramaikan senam zumba bersama masyarakat dalam rangka menyambut HUT ke-498 Kota Jakarta.
Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan, kerja sama ini bertujuan membentuk tim rescue internal MRT yang bisa jadi garda terdepan saat terjadi kondisi darurat.
"Kita siapkan untuk kompetensi, untuk menjadi investment, mereka yang pertama kali berada di lokasi seperti itu untuk membantu mempercepat proses operasi pencarian pertolongan apabila akan terjadi emergensi. Jadi nanti dari pihak MRT menjadi tim rescue awal di lingkungannya sendiri," ungkap Desiana.
Desiana mengatakan, pelatihan teknis akan diberikan kepada personel MRT, termasuk kemampuan evakuasi di lingkungan khusus seperti jalur bawah tanah, area tinggi, dan lokasi dekat aliran air.
Menurutnya, salah satu titik kritis adalah Stasiun Dukuh Atas yang berada di atas sungai dengan kedalaman cukup signifikan.
"Di titik seperti ini penting sekali kesiapsiagaan personel yang sudah punya kompetensi dasar," ujarnya.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Mega Indahwati Natangsa Tarigan, menyatakan sinergi ini akan memperkuat kapasitas personelnya dalam merespons situasi darurat.
Mega mengatakan, kerja sama lintas lembaga sangat dibutuhkan mengingat MRT melayani ribuan penumpang setiap hari.
Saat ini, jumlah pengguna MRT pada hari kerja tercatat lebih dari 140 ribu penumpang per hari.
Angka tersebut diperkirakan akan terus naik seiring pengembangan MRT fase 2A hingga tahun 2029 yang akan menjangkau kawasan Kota Tua.
"Kolaborasi ini memang sedikit banyak akan semakin memperkuat kesiapan MRT dalam merespon tanggap darurat seperti itu," kata Mega.
Mega juga mengungkapkan, sebelumnya MRT telah melakukan simulasi darurat bersama Brimob, TNI/Polri, Damkar, dan operator lain seperti TransJakarta.