Dinilai Kurang Blusukan Versi Survei Litbang Kompas, Pramono: Tak Apa, Masyarakat Tidak Lihat Semua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KURANG BLUSUKAN - Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2025 silam, sosok Pramono Anung dinilai kurang aktif blusukan atau turun ke lapangan menemui warganya. Hal ini merujuk pada hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada periode 10 Juni - 14 Juni lalu. Foto diambil saat Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ngobrol serius bareng Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Andri Yansyah di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (23/6/2025).

Selain dinilai kurang blusukan, masyarakat juga menilai negatif kinerja Pramono yang dirasa belum melakukan kerja nyata dengan persentase mencapai 7,1 persen.

Kemudian di peringkat ketiga, Pramono juga dinilai kurang cepat tanggap dengan persentase mencapai 5,1 persen.

Penilaian negatif lainnya tentang Pramono ialah dinilai belum mampu mengatasi banjir dan kemacetan (4,7 persen), banyak program belum terlaksana (3,9 persen), dan sejumlah janji belum ditepati (2,5 persen).

Selanjutnya, bantuan sosial yang kurang merata atau tidak tepat sasaran (1,5 persen), kurang tegas (1,4 persen), kurang bersosialisasi atau berbaur (1,4 persen), kurang implementasi (1,4), dan penilaian lainnya (7,4 persen).

Meski demikian, mayoritas atau 53 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab tentang penilaian negatif terhadap Pramono.

Di sisi lain, penilaian penilaian positif terhadap Pramono tentang bermasyarakat atau merakyat berada di urutan teratas dengan persentase 5,7 persen.

Selanjutnya, anggapan kinerjanya bagus (5,6 persen), responsif atau cepat tanggap (5,6 persen), memiliki program dan visi misi yang baik (2,5 persen), dikenal sebagai pribadi baik (2,3 persen), serta dinilai berani, tegas, atau lugas (1,8 peesen),

Penilaian lainnya mencakup penanganan banjit yang dinilai cepat (1,7 persen), masih menunjukkan kepedulian terhadap warga Jakarta (1,7 persen), cerdas atau pintar (1,5 persen), mengembangkan transportasi umum atau mempeuas rute (1,5 persen), serta berbagai penilaian positif lainnya 23,4 persen.

Meski begitu, sama seperti soal sisi gelap Pramono, sebanyak 53 persen responden memilik tak menjawab atau tidak tahu tentang penilaian positif orang nomor satu di Jakarta ini.

Sebagai informasi tambahan, survei dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencupikan sistematis bertingkat di Jakarta.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Survei ini sepenuhnya dibiaya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Berita Terkini