Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Mungkin para pemilik tak menyadari bahwa ada hal-hal yang bisa mengundang pencuri datang saat rumah dalam kondisi kosong.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyhadi berkaca dari sindikat pencurian rumah kosong yang beraksi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Twedi mengatakan, ada dua indikator yang jadi acuan sindikat pencuri apakah rumah yang ditargetnya dalam kondisi terisi atau kosong.
Indikasi pertama yakni rumah yang mobil di garasinya ditutup sarung mobil. Sedangkan acuan yang kedua yakni melihat apakah ada rumah yang belanjaannya serta adanya belanjaan yang tergantung di pagar.
"Caranya adalah melihat kendaraan-kendaraan yang ditutup oleh sarung mobil, kemudian melihat di pagar ada kiriman barang-barang yang dibeli, kemudian digantungkan di pagar. Ini sebagai penanda pertama.
Kemudian pelaku beberapa hari kemudian kembali ke lokasi, mengamati kembali dan didapati barang-barang yang digantung di pagar bertambah. Inilah yang sudah bisa dipastikan oleh para tersangka, rumah itu adalah rumah kosong," papar Twedi di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (3/7/2025).
Untuk itu, Twedi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat hendak meninggalkan rumah dalam kondisi kosong.
Salah satunya menunda terlebih dahulu belanja online agar tidak ada paket yang menggantung di pagar saat rumah dalam kondisi kosong.
"Hal yang kedua, titipkan rumah kepada tetangga, kemudian lapor kepada Pak RT, lapor kepada pihak-pihak yang biasa mengamankan lingkungan, rumah ditinggal berapa hari.
Ini pesan dari kami untuk bisa menghindari masyarakat menjadi korban pencurian di rumah-rumah yang kosong," kata Twedi.
Adapun tujuh orang yang diciduk Polres Jakbar, mereka beraksi di dua rumah mewah kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (6/6/2025) siang atau bertepatan saat libur Idul Adha.
Saat kejadian, salah satu korban sedang pulang kampung dan baru menyadari rumahnya dibobol maling beberapa hari kemudian.
Berdasarkan pemeriksaan, dari hasil dua kali beraksi di Kebon Jeruk, sindikat ini mendapatkan uang Rp 800 juta dari hasil uang tunai, perhiasan dan berbagai barang berharga yang dicurinya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya