Kadispenau Marsma I Nyoman Suadnyana mengungkapkan sosok Marsma Fajar Andriyanto.
Marsma Fajar tidak asing karena pernah dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau.
Fajar merupakan penerbang jet tempur F-16, salah satu jet tempur produksi Amerika Serikat (AS).
“(Marsma Fajar) penerbang tempur F-16 dengan call sign ‘Red Wolf’,” ujar Suadnyana, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/8/2025).
Fajar merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992.
Selama perjalanan kariernya, ia pernah dipercaya menjadi Komandan Skadron Udara 3, Komandan Landasan Udara (Danlanud) Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan Kapoksahli Kodiklatau.
Para prajurit di TNI AU mengenal Marsma Fajar sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi. Ia juga berperan penting dalam sejarah TNI AU. B
“Termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003,” tutur Suadnyana.
Pria kelahiran Bandung Jawa Barat pada 20 Juni 1970 itu adalah salah seorang pejabat TNI Angkatan Udara yang kini tercatat mengemban amanah sebagai Kapoksahli Kodiklatau.
Sebelumnya, sejumlah jabatan strategis pernah diduduki oleh Fajar di antaranya Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), dan Komandan Lanud Manuhua, Biak Papua.
Sosoknya dikenal sebagai pejabat yang responsif, mau mendengar aspirasi wartawan, dan inovatif.
Selain itu, alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992 dari Korps Penerbang itu juga tercatat merupakan penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang memiliki call-sign 'Red Wolf'.
Fajar juga tercatat pernah mengemban jabatan sebagai komandan Skadron 3 Lanud Iswahyudi dari tahun 2007 sampai 2010.
Dia juga tercatat meraih sejumlah bintang dan tanda jasa kehormatan di antaranya Bintang Dharma Yudha Nararya dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.
"Ia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU,"kata Marsma TNI I Nyoman Suadnyana.