TRIBUNJAKARTA.COM - Rombongan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) terpana melihat medali yang diraih Adhyaksa Yusuf Iskandar.
Pasalnya, anak penjual pulsa itu punya banyak medali renang yang memenuhi dua dinding rumahnya di Pekanbaru, Riau.
Ayi, sapaan akrab Adhyaksa, merupakan siswa SMAN 8 Pekanbaru Riau yang mendapatkan beasiswa.
Ia diterima di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) ITB.
"Ayi, atlit renang dari Riau keterima dan dapat beasiswa di FMIPA ITB, awalnya orangtua tidak izinkan karena takut biaya," kata dosen ITB, Imam Santoso dikutip dari akun instgram pribadinya, Senin (4/8/2025).
Imam bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof.Dr. Irwan Meilano, S.T, M.Sc mendatangi rumah Ayi.
Dikutip dari laman ITB, Prof Irwan merupakan Guru Besar di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian serta tergabung dalam Kelompok Keahlian Sistem Spasial dan Kadaster.
Pendidikan formal beliau dimulai dengan menyelesaikan gelar Sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1997. Kemudian, beliau melanjutkan studi ke Nagoya University, Jepang, untuk meraih gelar Master pada tahun 2003 dan gelar Doktor pada tahun 2006.
Sebelum menjabat sebagai WRAM, beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB).
Profesor Irwan dan dosen Imam Santoso terkejut melihat banyaknya medali yang diperoleh Ayi dari kejuaraan renang.
"Dua dinding tak muat. Jadi ini punya-mu juga karena sudah penuh dipindahin, Ya Allah," kata Imam Santoso.
Ayah Ayi yang sehari-hari berjualan pulsa menceritakan perjuangan sang anak.
Dimana, Ayi menjadi guru les renang untuk mendapatkan biaya mengikuti bimbingan belajar bekal kuliah.
Sedangkan, ibunda Ayi sempat menangis karena khawatir tidak memiliki biaya kuliah.
"Saya bilang kuliah di sini aja, karena biaya enggak sanggup. Tapi dia keras tekadnya belajar sampai jam dua malam. Detelah latihan ia belajar UTBK," kata ibunda Ayi menangis.