Di sisi lain, Adi melihat Prabowo ingin tetap menjaga hubungan baik dengan semua mantan presiden, baik Jokowi, SBY maupun Megawati.
Terlebih, saat ini, PDIP menjadi satu-satunya partai yang memilih berada di luar Istana.
Tidak ada kadernya yang menjadi menteri pembantu Prabowo.
Partai banteng memilih menjadi penyeimbang yang akan mengapresiasi program pro rakyat dan mengkritik program yang merugikan rakyat.
"Tentu ini semakin mempertebal bagaimana tentang pentingnya harmonisasi politik yang kemudian terjadi antar tokoh. Karena kita tahu beberapa waktu yang lalu setelah ada amnesti dan abolisi, salah satu tujuannya yang ingin dicapai adalah kerja sama politik dengan berbagai pihak dan tentu saja adalah harmoni dan kemudian saling kooperasi dan kerja sama untuk membangun bangsa."
"Itu tidak bisa dibantah. Itulah yang saya kira ketika ada isu soal terkait pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri itu pasti dikait-kaitkan dengan upaya untuk terus bagaimana mempertebal hubungan antara pihak yang selama ini sedang terus dikonsolidasikan," papar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Puan Sebut Prabowo dan Megawati akan Bertemu
Mengutip Kompas.com, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan, Prabowo dan Megawati akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat.
"Presiden banyak agenda, belum karnaval, belum yang lain-lain. Pasti Insya Allah akan ada pertemuan, tapi enggak hari ini," kata Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.
Namun, Puan tidak mengungkap lebih lanjut soal jadwal pertemuan Megawati dan Prabowo.
Menurut dia, ada kemungkinan pertemuan akan dilakukan pada pekan depan.
"Mungkin secepatnya. (Pekan depan) mungkin aja, karena jadwal Presiden dalam rangka 17-an masih padat," ujar Puan.
Puan enggan membeberkan soal apa yang akan dibahas oleh Prabowo dan Megawati.
Menurut dia, pertemuan itu sebatas silaturahmi dan makan bersama.
"Setiap pertemuan enggak harus ada pembahasan serius, nanti bagaimana membicarakan bangsa dan negara, silaturahmi, bertemu cerita, dan makan enak," ucap Puan.
Ketua DPR ini juga menegaskan bahwa PDIP dan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo punya hubungan dekat, merespons peluang PDIP gabung koalisi pendukung pemerintah.
"Dari dulu sudah deket kaya kakak adik," ungkap Puan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya