Laporan Wartawan TribunJaka.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Suasana di Stasiun Tanah Abang mendadak menegangkan setelah gempa turut terasa hingga Jakarta pada Rabu (20/8/2025) malam.
Gempa yang terjadi itu membuat perjalanan kereta terganggu.
Ribuan penumpang yang tengah menanti perjalanan mendadak harus tertahan akibat penghentian operasional sementara.
Awalnya, situasi masih tampak normal ketika kereta tujuan Stasiun Tigaraksa memasuki jalur 6.
Begitu pintu terbuka, penumpang langsung berdesakan masuk hingga gerbong penuh sesak.
Namun ketegangan muncul ketika kereta tak kunjung bergerak, meski sudah lebih dari 10 menit berhenti.
Suasana dalam gerbong yang pengap dan padat membuat banyak penumpang mulai gelisah.
Rasa heran berubah menjadi keluhan ketika pengumuman resmi terdengar bahwa seluruh perjalanan kereta dihentikan sementara untuk pengecekan lintasan akibat guncangan gempa.
“Mohon maaf kepada para penumpang, kereta saat ini belum bisa diberangkatkan karena masih menunggu pengecekan jalur akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Bekasi dan sekitarnya,” demikian informasi itu disampaikan.
“Kereta baru kembali dijalankan menunggu jalur benar-benar aman. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, terima kasih,” sambungnya.
Di luar gerbong kereta, kondisi di peron kian padat.
Jalur 5 dan 6 dipenuhi penumpang yang resah menunggu kepastian keberangkatan.
Seluruh eskalator dan lif di Stasiun Tanah Abang pun dimatikan untuk sementara.
Para penumpang diimbau menggunakan tangga manual.
“Lif dan eskalator untuk sementara tak beroperasi, penumpang dimohon menggunakan tangga manual,” kata salah satu petugas keamanan menggunakan pengeras suara.
Lantaran sudah terlalu lama menunggu, beberapa penumpang kereta pun memilih keluar dari gerbong untuk mencari udara, sementara sebagian lain tetap bertahan dengan wajah tegang.
Setelah sekitar 30 menit penantian, pihak pengelola akhirnya memastikan jalur aman.
Kereta kembali beroperasi, dan perlahan penumpang dapat melanjutkan perjalanan.
Meski demikian, insiden ini meninggalkan pengalaman menegangkan bagi mereka yang sempat terjebak dalam gerbong penuh sesak di tengah ancaman gempa.