TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jakarta, Pramono Anung mendapat peringatan dari Fraksi PDIP DPRD Jakarta soal wacana membuka kebun binatang atau Taman Margasatwa Ragunan sampai malam.
Seperti diketahui, Pramono merupakan kader senior PDIP yang pernah menjadi Sekjen pada 2005-2010. Dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Pramono maju Pilkada Jakarta hanya diusung partainya sendiri.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Jakarta, Yuke Yurike mengatakan, satwa di Ragunan harus menjadi perhatian, keamanan dan kenyamanannya menjadi yang utama.
"Jadi kita harus benar-benar memanfaatkan itu jika dibuka sampai malam harus disiapkan keamanan dan kenyamanan serta apa yang ada di situ harus kita jaga, jangam sampai dibuka sampai malem binatangnya hilang lagi," kata Yuke, Selasa (19/8/2025).
Yuke juga meminta Pramono memastikan adanya kajian yang mendalam sebelum benar-benar membuka operasional kebun binatang lewat sore hari.
"Pasti nanti ada kajian dan pertimbangan, kalau memungkinkan dibuka sampai malam kan harus disiapkan segala sesuatunya kadang orang mau menikmati hiburan kan waktunya terbatas," ujarnya.
Khawatirkan Satwa
Sementara itu, Fraksi PSI DPRD Jakarta mengkritik wacana Pramono soal jam operasional Kebun Binatang Ragunan sampai malam.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI, Justin Adrian menyebut kebun binatang bukan sekadar ruang rekreasi. Menurutnya, ada aspek penting yang tak boleh dilupakan, yakni kesejahteraan satwa yang ada di dalamnya.
“Wacana membuka Ragunan hingga malam hari memang dapat dianggap menarik dari sisi pariwisata, tetapi kami di Fraksi PSI justru menekankan bahwa kebun binatang berbeda dengan sekadar ruang rekreasi, di sana ada makhluk hidup yang perlu kita jaga kesejahteraannya,” kata Justin dalam keterangan resminya, Rabu (20/8/2025).
Justin mengingatkan, perlu ada pertimbangan serius sebelum ide tersebut dijalankan. Ragunan, kata dia, memiliki sekitar 2.000–2.200 satwa dengan luas wilayah mencapai 127 hektare. Luasnya area itu justru menambah beban untuk memastikan keamanan satwa maupun pengunjung.
“Kalau ide ini dipaksakan, risikonya justru mengganggu kesejahteraan satwa yang ada. Apalagi kegiatan malam hari juga bisa membuka masalah baru, karena saat ini Ragunan masih memiliki catatan dalam memberikan layanan yang baik dari sisi kebersihan sampah, toilet pengunjung, kesejahteraan satwa serta keamanan dari kriminalitas,” ujar Justin.
“Kami justru mempertanyakan target pasarnya siapa? Jangan sampai kalau kita buka untuk pengunjung hingga malam hari tapi fasilitas di sana tidak memadai dan satwa di sana jadi terganggu malah merugikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Justin menekankan agar Pemprov Jakarta transparan dalam mengkaji wacana ini. Sebab, jika Ragunan benar-benar dibuka hingga malam, otomatis akan ada tambahan beban anggaran.
“Pemprov DKI juga perlu transparan karena dengan penambahan waktu ingga malam hari tentunya akan lebih besar anggaran dari pajak masyarakat yang digunakan, baik untuk SDM, perbaikan fasilitas pengunjung, penerangan hingga pengawasan pengunjung di Ragunan,” pungkasnya.
Pramono Mau Buka Ragunan Sampai Malam
Diberitakan sebelumnya, Pramono mau Taman Margasatwa Ragunan buka sampai malam.
Saat ini, kebun binatang yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu buka setiap Selasa-Minggu pukul 07.00-16.00 WIB.
Menurut Pramono, dengan beroperasi sampai malam, Ragunan menjadi pilihan wisata warga Jakarta dengan waktu lebih panjang.
“Jadi sekali lagi, untuk Margasatwa Ragunan ini betul-betul saya ingin perbaiki dan saya lagi berpikir apakah sudah waktunya dibuat Ragunan ini tidak hanya siang, tetapi malam hari juga,” ucap Pramono saat meninjau Ragunan, Kamis (14/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ide menikmati kebun binatang malam hari terbersit di benak Pramono berkaca dari Safari Night, Taman Safari di Bogor, Jawa Barat.
Menurut dia, Ragunan memiliki potensi serupa tanpa harus membuat warga menempuh perjalanan jauh.
"Tempatnya lebih bagus dari Safari. Bahkan lebih dekat dan orang tidak perlu bermacet-macet ke Puncak. Sehingga dengan demikian membuat pilihan bagi warga Jakarta untuk menikmati itu makin banyak,” kata Pramono.
Pramono juga mau merevitalisasi Ragunan agar lebih nyaman, terutama pada bagian parkir.
“Saya meminta kepada kepala dinas yang menangani ini, untuk segera dipersiapkan parkir bertingkat untuk mobil,” ungkap Pramono.
Begitu fasilitas parkir bertingkat selesai dibangun, Pramono memastikan mobil tidak akan diperbolehkan masuk ke area dalam Ragunan. “Dengan demikian, dalam waktu dekat pasti akan kami larang mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam,” kata dia.
Selain itu, ia mengusulkan pengadaan bus keliling di dalam Ragunan untuk memudahkan pengunjung menjelajahi koleksi hewan dan tanaman. Perbaikan sistem tiket masuk dan manajemen pengelolaan juga akan menjadi fokusnya.
“Saya meminta kepada Margasatwa Ragunan ini, untuk diperbaiki ticketing, parkirnya, kemudian sarana untuk orang melihat berkeliling, manajemennya diperbaiki,” kata Pramono.