Proyek Galian Bikin Macet Jalan TB Simatupang, Gubernur Pramono Anung Janji Rampung November 2025

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRAMONO ANUNG BICARA SOAL MACET - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta maaf kepada warganya atas macet horor yang kerap terjadi di Jalan TB Simatupang imbas proyek galian.. Foto diambil saat Pramono ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjanjikan bakal mempercepat proyek galian yang jadi biang kerok macet horor di Jalan TB Simatupang.

Orang nomor satu di Jakarta menargetkan, proyek tersebut bisa dituntaskan pada November 2025 mendatang.

“Saya minta November diselesaikan. Awalnya Desember, tapi saya minta maju satu bulan,” ucapnya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (24/8/2025).

Pramono menyebut, dirinya sudah menegur BUMD PAM Jaya dan PAL Jaya yang saat ini tengah mengerjakan proyek galian di sepanjang Jalan TB Simatupang.

Ia pun meminta bedeng-bedeng proyek untuk dikecilkan agar tidak terlalu banyak memangkas lajur jalan raya.

“Trotoarnya yang sekarang ini memang enggak bisa digunakan secara baik bagi pejalan kaki, karena memang beberapa juga terporong-potong untuk sampai November digunakan untuk menangani lalu lintas terlebih dahulu,” ujarnya.

Setelah proyek galian rampung, Gubernur Pramono berjanji bakal kembali memperbaiki trotoar yang difungsikan sebagai jalan.

Bahkan, trotoar yang akan dibangun disebut Pramono akan lebih baik dibandingkan sebelumnya di mana masih ada beberapa bagian yang terpotong.

“Nanti akan kami kembali lagi trotoarnya,” kata Pramono.

8 Jurus Pramono Atasi Macet Jalan TB Simatupang

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyiapkan delapan langkah untuk mengatasi macet para di Jalan TB Simatupang.

Berikut rinciannya:

1. Review Proyek Galian

Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, yaitu IPALD Perumda PAL Jaya sepanjang 7 km di Cilandak, serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km.

Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung pada Oktober dan November 2025.

2. Percepatan Pengerjaan

Gubernur Pramono menginstruksikan PAM Jaya dan PAL Jaya untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkag teknis lainnya.

3. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat

Mengatur buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.

4.  Optimalisasi Area Publik

Memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang.

5. Pemanfaatan Trotoar

Menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.

6. Sinergi Antar-Lembaga

Memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

7. Informasi Lalu Lintas

Bekerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.

8. Solusi Jangka Menengah

Mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini