TRIBUNJAKARTA.COM - Pengusaha Dwi Hartono menjadi salah satu otak penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).
Dwi Hartono dikenal sebagai motivator yang beberapa kali menjadi pembicara dalam seminar tingkat nasional.
Dwi Hartono tinggal semasa kecil Jalan Sapat, RT 22, Dusun Jati Makmur, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.
Sosok Dwi Hartono dibongkar kakak kelas SMP Hartono. Ia bercerita bahwa Dwi Hartono dikenal sebagai sosok yang dermawan.
"Saya temannya, namun saya kakak kelas dia, dan tahu sedikit sosoknya," ujar Hartono dikutip dari Tribun Jambi, Selasa (26/8/2025).
Hartono mengaku terkejut mengenai kabar keterlibatan Dwi Hartono dalam penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ilham Pradipta.
Pasalnya, Dwi Hartono dikenal sebagai orang baik sejak kecil, tak pernah berkelakuan macam-macam.
"Orangnya baik, dermawan. Kalau ada acara suka memberi," ujarnya.
Selain itu, Dwi Hartono kerap mendatangkan artis ibu kota ke Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, untuk menghibur masyarakat.
Kata dia, pengusaha yang punya nama sapaan Mas Dwi itu menghibahkan mobilnya untuk dijadikan ambulans warga Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang.
"Iya ada dia menghibahkan ambulans, dulu masih satu dengan Desa Tirta Kencana. Sekarang sudah mekar, Desa Mekar Kencana, jadi ambulansnya sudah diserahkan oleh pihak Desa Tirta Kencana ke sini, karena mereka ada ambulans baru," ujarnya.
Menurutnya, Dwi Hartono beraktivitas di Jakarta. Rumahnya di Bogor.
Sementara rumah orangtuanya di Jalan Sapat, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang.
Masa kecil Dwi Hartono tinggal di Desa Mekar Kecana, Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.
Dwi Hartono bersekolah di:
- SD Negeri 177/VIII Jalan Meranti Desa Tirta Kencana
- SMP Negeri 13 Jalan Kolim, Desa Tirta Kencan
- SMA-Perguruan Tinggi di Pulau Jawa.
Penampakan Dwi Hartono
Rumah orangtua Dwi Harton terpantau kosong sejak dua hari lalu.
Tidak ada penghuni saat disambangi reporter Tribun Jambi ke sana pada Selasa (26/8/2025) siang.
Semasa kecil, Dwi Hartono tinggal Jalan Sapat, RT 22, Dusun Jati Makmur, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Rumah masa kecil pengusaha Tebo Dwi Hartono itu tingkat dua, bercat warna putih.
Rumah bercat warna putih itu digembok. Tidak terlihat ada penghunnya, tampak lampu depan juga tak menyala.
Kemungkinan, orang tua Dwi Hartono menyusul ke Jakarta menemui anaknya yang sedang ditahan di Polda Metro Jaya.
Kepala Dusun Jati Makmur, Rahmat Widodo, mengatakan sejak beberapa hari lalu rumah tersebut tampak kosong.
"Rumahnya kosong, tapi saya belum tahu keberadaannya," ujarnya kepada Tribun Jambi.
Dia menuturkan beberapa hari terakhir rumah tersebut tampak kosong tak ada penghuninya.
Rencana Helipad Kandas
Rencana pembangunan helipad oleh Dwi Hartono dipastikan batal terealisasi.
Sebelumnya, Dwi Hartono berencana membangun helipad di lahan seluas sekitar 4 hektare yang berada di Jalan Sapat, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, tepat di depan rumah orang tuanya.
Lahan tersebut saat ini merupakan kebun karet produktif milik warga.
Namun, rencana itu kandas setelah pemilik lahan enggan menjual kebunnya.
Kepala Dusun Jati Makmur, Rahmat Widodo, membenarkan kabar pembatalan pembangunan helipad tersebut.
“Kabar terakhir tidak jadi pembangunan helipad, terkendala izin lokasi pembangunan,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, pada awalnya Dwi Hartono sudah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan, bahkan sempat ada wacana pembangunan alun-alun di lokasi yang sama.
Tetapi rencana itu akhirnya dibatalkan karena pemilik lahan tetap tidak memberikan izin.
“Yang punya lahan tidak mengizinkan dengan alasan tertentu,” jelasnya.
Kini, lahan kebun karet tersebut tetap difungsikan oleh pemilik sebagai sumber penghidupan sehari-hari.
Aktor Penculikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan Dwi Hartono (DH) ternyata menjadi salah satu otak penculikan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).
"Saya nggak boleh sebut nama, hanya membenarkan," kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).
Ade Ary juga mengonfirmasi bahwa Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha dan berperan sebagai otak penculikan.
"Ya benar, pengusaha itu. Dia salah satu aktor penculikan," ungkap Kabid Humas.
Sebelumnya, korban diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan itu terekam CCTV.
Korban mulanya terlihat berjalan dan hendak membuka pintu mobil, korban langsung disergap oleh para pelaku.
Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke mobil yang ditumpangi oleh Eras dkk.
Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.
Saat ini, Polda Metro Jaya juga telah meringkus empat aktor intelektual yang terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.
Keempatnya yaitu berinisial C, DH, YJ dan AA. Tiga pelaku di antaranya yakni C, DH, YJ ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2023) malam.
Sehari berselang, giliran AA yang ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. (TribunJakarta.com/TribunJambi)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya