Pesisir Jakarta Menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bagi Burung Migran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BURUNG DI PESISIR JAKARTA - Cerek-pasir tibet yang masih menyisakan bulu berbiak, mulai berdatangan ke Pesisir Jakarta

“Sayangnya, daratan tersebut terdapat sampah yang dapat menganggu kegiatan burung migran dalam mencari pakan,” ujarnya.

Terkait Pesisir Jakarta sebagai habitat atau tempat hidup organisme, Yus berpendapat telah terjadi penyusutan akibat reklamasi, polusi, dan alih fungsi lahan. 

Sementara, burung-burung migran akan tetap setia datang karena migrasi adalah insting navigasi purba yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu. 

“Burung-burung migran juga memiliki kecenderungan “setia lokasi” sehingga akan selalu kembali ke tempat yang sama hingga lintas generasi. Bagi mereka, Pesisir Jakarta adalah bagian dari peta perjalanan turun-temurun,” ungkapnya.

Demi keberlanjutan ekosistem, perlindungan burung migran dan habitat Pesisir Jakarta menjadi agenda penting. Yus menyatakan bahwa perlindungan burung migran dan habitatnya dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. 

Pemerintah memiliki peran kunci untuk menetapkan dan mengelola kawasan pesisir yang penting bagi burung migran sebagai kawasan lindung, mengintegrasikan perlindungan lahan basah dalam tata ruang kota, serta memperkuat kerja sama internasional melalui inisiatif jalur terbang EAAF Partnership dan Konvensi Ramsar yang berfokus pada konservasi lahan basah.

Masyarakat dapat berkontribusi dengan menjaga kebersihan pesisir, mendukung ekowisata, dan penyadartahuan tentang keberadaan burung migran sebagai tanda kesehatan ekosistem. 

Sedangkan, peneliti dan pengamat burung perlu terus melakukan pemantauan rutin, mencatat lokasi-lokasi penting, serta menyediakan data ilmiah yang menjadi dasar kebijakan konservasi. 

“Melindungi burung migran sesungguhnya adalah melindungi ekosistem pesisir, yaitu bakau, padang lamun, hingga hamparan lumpur. Ekosistem ini juga melindungi manusia karena dapat meredam banjir, menyerap karbon, dan menjadi penyangga perikanan. Jadi, ketika burung-burung migran kembali setiap tahun, mereka membawa pesan sederhana. Bahwa dengan menjaga tempat singgah mereka, berarti menjaga masa depan kita pula,” tutupnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini