Ledakan di Pamulang

"Bu Dingin Banget Cepetan Kek" Korban Ledakan Misterius di Tangsel Menggigil: Badannya Kaya Es Batu

"Bu dingin banget, cepetan kek Bu," ucap Rizki (19), korban ledakan misterius yang menimpa kediamannya di Pamulang Tangsel.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - "Bu dingin banget, cepetan kek Bu," ucap Rizki (19), korban ledakan misterius yang menimpa kediamannya, di bilangan RT 3 RW 1, Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan (12/9/2025).

Kata-kata Rizki itu ditirukan Istri Ketua RT 3 RW 1 Pondok Cabe Ilir, Ayati Mandasari, saat diwawancarai TribunJakarta.

Ayati menjadi sosok penolong pertama para korban ledakan.

Ia membawa para korban ke Rumah Sakit Hermina Ciputat menggunakan mobil, untuk segera mendapat perawatan medis.

Wanita yang karib disapa Bu RT itu menyandarkan kepala Rizki di pahanya saat perjalanan.

Ia mengatakan, kondisi badan Rizki seperti es batu saking dinginnya.

Rizki, dan ayahnya, Agus menderita luka bakar paling parah akibat ledakan misterius itu, di atas 80 persen.

"Dingin banget, badannya kaya es batu dia (Rizki)."

"Kan tidurnya di paha Mpok, jadi Mpok bawa di mobil itu semuanya sudah pada ngegeletak."

"Jadi udah pada ngegeletak. Jadi udah pada menggigil. Yang menggigil kan Agus sama Rizki," kata Ayati.

Ayati menggarisbawahi soal nasib Agus. Pria paruh baya itu sampai menderita luka bakar 99 persen.

"Agus itu 99 persen, jadi dia itu hampir semua alat sudah dipasang."

"Dokter menyarankan dia gak boleh banyak gerak, gak boleh banyak bicara, karena napas saja sudah susah," kata Ayati kepada TribunJakarta.

"Kalau Iki (Rizky) parah juga, sekitar 80 persen (luka bakar)," tambahnya.

Bahkan, Ayati mengatakan, karena luka bakar yang parah, Agus dan Rizky sampai menggigil kedinginan.

"Luka bakar tapi menggigil," kata Ayati.

Ayati bahkan sampai harus pulang untuk mengambil selimut karena di IGD RS Hermina tidak disediakan selimuot.

"Mpok sampai pulang ngambil selimut dari rumah."

"Jadi di sana itu ga nyediain selimut sebelum masuk kamar," kata dia.

Ayati mengatakan, dokter sudah mengambil sampel darah dari para korban, namun hasilnya belum diketahui.

"Dokter bilang ini hasilnya kan belum ada ya Bu, ibu daftar aja dulu. Ya Mpok daftar, akhirnya pakai nama Mpok semuanya," jelasnya.

Ayati mengatakan, sudah ada beberapa korban yang pulang dari rumah sakit, namun ia belum mendata siapa saja.

Suami Ayati, Ketua RT 3 RW 1, Masturo, menjabarkan nama-nama korban ledakan secara lebih rinci.

"Yang paling parah Agus, sama istrinya Rini, anaknya Rizki sama balita anaknya, Intan," kata Masturo di lokasi.

"Emi ibu hamil, terus Nia sekitar 58 tahunan sama mertuanya, Taslimah sekitar 70 tahunan," lanjutnya.

Pasutri Agus dan Rini usia paruh baya, sedangkan putranya sekitar 19 tahun, dan putrinya masih balita.

Mayoritas para korban dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, hanya balita Intan dibawa ke RS UIN Jakarta.

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, kronologi aneh diungkap warga soal ledakan misterius tersebut.

Nafsiah (48), mengungkapkan, sebelum ledakan terjadi, ada benda jatuh di kamarnya.

Benda tersebut seperti berjalan di plafon rumah, lalu tiba-tiba meledak.

Namun ledakan terjadi di rumah lain, sekitar 30 meter di depan rumah Nafsiah.

"Ada kaya benda jatuh, suaranya besar sekali, gak kecil, bedug gitu. Gak lama kaya kucing berantem, gimana sih kucing berantem, geruduk geruduk geruduk, dur, gitu," ujar Nafsiah kepada TribunJakarta di lokasi.

"Ledakannya di rumah depan," lanjutnya.

KRONOLOGI ANEH
KRONOLOGI ANEH - Nafsiah (48) saksi ledakan misterius di Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, Jumat (12/9/2025). Ia mengungkap kronologi aneh sebelum terjadi ledakan.

Nafsiah sedang berada di kamar saat benda yang belum diketahui itu tiba-tiba jatuh di atasnya.

"Benda jatuh itu di kamar saya, pas di kamar saya."

"Saya langsung keluar, suami saya kaget, manggil anaknya, anak saya gak apa apa, terus berantakan gini, di mana kejadiannya, ternyata di depan."

Setelah ledakan, Nafsiah melihat genting rumah tetangganya sudah berjatuhan dan pecah di tanah.

Ia melihat dari jauh, kondisi korban berdarah-darah.

"Korban berdarah-darah, yang luka parah ada empat," ujarnya.

Selain empat orang luka parah, tiga orang lain juga luka, dan dibawa ke rumah sakit.

Nafsiah merasa aneh dengan benda yang jatuh di kamarnya lalu meledak di rumah lain itu.

"Saya mah gak ngerti tuh," kata Nafsiah.

"Kalau gas bocor masa datengnya dari rumah saya dulu sih."

"Pokoknya kaya ada benda jatuh, kaya jalan, di atas genting. Makanya gentingnya pada rusak kan," tambahnya.

TribunJakarta melihat langsung kondisi plafon kamar Nafsiah yang memang terdapat lengkungan.

"Ini saja sudah hampir mau (ambruk) sudah turun," kata Nafsiah.

Kondisi serupa juga terlihat di ruang tamunya, plafonnya agak sedikit menurun.

Pantauan di area ledakan pukul 09.30 WIB, tiga rumah yang terdampak paling besar ledakan, hancur. Sleuruh atap ambruk rata dengan tanah.

Hanya dinding yang masih tersisa dengan banyak retakan di beberapa sisi.

Aparat kepolisian dan TNI ramai berada di lokasi.

Mereka mewawancarai warga, mengobservasi lokasi kejadian.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved